Melalui film, kita tumbuhkan kesadaran anak-anak untuk cintai lingkungan. Misal di film 'Serdadu Kumbang', pesannya agar jangan asal menebang pohon yang besar, tua, rindang,"
Jakarta (ANTARA News) - Pasangan sineas Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen dikenal akan produksi film anak lewat rumah produksi Alenia Pictures.

Tak hanya sekadar film yang dibintangi dan bercerita soal kehidupan anak, keduanya mengaku banyak menyelipkan nilai moral dalam film-film garapannya itu.

"Melalui film, kita tumbuhkan kesadaran anak-anak untuk cintai lingkungan. Misal di film 'Serdadu Kumbang', pesannya agar jangan asal menebang pohon yang besar, tua, rindang," papar Nia di Jakarta, Kamis.

Diceritakannya pula, masih di film yang sama, ada adegan dimana anak-anak diberi pelajaran bahwa tukik (anak penyu) bukanlah tipe binatang peliharaan yang bisa ditangkap seenaknya dan dipelihara.

Dari sisi cerita, Ari juga mengungkapkan tidak ingin membebani anak-anak dengan pesan moral yang berat dan sulit dipahami.

"Makanya kita buat sesederhana mungkin, jadi anak-anak yang nonton bisa menangkap, karena kan filmnya juga memang buat anak," katanya.

Keduanya juga mengaku bangga dan senang karena filmnya "Serdadu Kumbang" bisa ikut meramaikan Indonesia International Environmental Film Festival (INEFFEST) di Kepulauan Komodo 20-24 September mendatang.

Film yang juga pernah diputar di Busan International Film Festival dan Bangkok Internasional Film Festival itu diharapkan bisa memberikan hiburan sekaligus pencerahan bagi para penontonnya nanti.

"Kita tentu senang dan bangga film kita masuk festival film lingkungan, banyak pesan yang bisa disampaikan," tutup Nia.

Hingga saat ini, keduanya melalui rumah produksi yang didirikan sejak 2004 itu telah menelurkan tujuh film yakni "Denias, Senandung di Atas Awan" (2006), "Liburan Seru!" (2008), "King" (2009), "Tanah Air Beta" (2010), "Serdadu Kumbang" (2011), "Di Timur Matahari" (2012) dan "Leher Angsa" (2013).

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013