Denpasar (ANTARA News) - Pihak Radio Republik Indonesia Cabang Denpasar mengajak masyarakat setempat untuk menonton bareng pergelaran wayang kulit "Ceng Blong" sebagai upaya melestarikan budaya Bali, Sabtu malam.

Pergelaran wayang itu merupakan rangkaian dari HUT RRI ke-68 yang jatuh pada 11 September 2013.

Pergelaran wayang kulit "Ceng Blong" berjudul "Wayang Ceng Blong Menyiar" (Wayang Ceng Blong sebagai penyiar radio).

Kepala Stasiun RRI Denpasar Herman Zuhri mengajak masyarakat untuk melestarikan seni budaya Bali agar tidak punah terlindas kemajuan zaman.

"RRI ini merupakan Rumah Rakyat Indonesia. Melalui RRI kita jaga dan lestarikan adat istiadat Bali, jangan sampai lupa akan warisan budaya para leluhur," ucapnya.

Pihaknya sengaja memilih Wayang "Ceng Blong" karena merupakan salah satu pagelaran pewayangan yang paling diminati masyarakat Bali dengan gaya lelucon yang khas sambil menyelipkan pesan-pesan inspratif terhadap generasi muda.

Menurut dia, Bali ini terkenal dengan adat dan istiadatnya sehingga menjadi daya tarik bagi pariwisata.

Dengan demikian, warisan seni dan budaya menjadi kewajiban bersama untuk melestarikannya.

Dalam kesempatan itu hadir pula beberapa jajaran TNI dan aparat pemerintah di Provinsi Bali, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Terlihat penonton hampir memenuhi halaman Kantor RRI Denpasar sehingga beberapa pengunjung diharuskan memarkir kendaraannya di luar area kantor agar bisa menampung para penonton.
(KR-WRA/H-KWR)

Pewarta: Wira Suryantala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013