Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak sembilan negara anggota ASEAN berupaya meningkatkan integrasi di bidang pariwisata khususnya untuk memfasilitasi perjalanan wisata internasional dan memperluas pemberlakukan bebas visa untuk perjalanan intra-ASEAN.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu mengatakan, perluasan kerja sama salah satunya dengan bergabungnya Myanmar yang berencana akan memberlakukan bebas visa intra ASEAN tahun depan.

"Itu akan mulai dilaksanakan saat Myanmar menjadi tuan rumah ASEAN," katanya.

Ia menambahkan, ASEAN juga tengah mempelajari ASEAN Common Visa untuk negara non-ASEAN.

Sementara itu antara Kamboja dan Thailand sendiri sudah memberlakukan visa bersama sehingga jika wisatawan masuk dari salah satu negara tersebut dan pindah ke negara satunya, tidak memerlukan visa lagi.

"Di samping itu, pariwisata, logistik dan transportasi (open skies) juga menjadi bagian dari kerja sama ASEAN yang akan meningkatkan integrasi dalam rangka ASEAN Economic Community 2015," katanya.

Menteri menjelaskan, pada tingkat Asia Pasifik, Indonesia sebagai Ketua APEC 2013, juga mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan "High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation" pada 1-2 Oktober 2013 di Bali untuk meningkatkan konektivitas di kawasan Asia Pasifik.

Forum tingkat tinggi APEC ini akan membahas 4 isu utama, yaitu Fasilitasi Visa, Peningkatan Informasi Penumpang (Advance Passenger Information), Program Perjalanan Terpercaya (Trusted Travel Program), dan Program Bandara yang Ramah Wisatawan (Tourist Friendly Airport).

"Namun dalam upaya terus meningkatkan pertumbuhan pariwisata tersebut, tentunya juga harus memperhatikan tantangan dan risiko pertumbuhan pariwisata, terutama dari aspek keberlanjutan," katanya.

Menparekraf juga mengingatkan bahwa semua negara harus tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan alam, ekonomi, dan sosial budaya.

Menurut dia, penting juga untuk diperhatikan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta bahwa prinsip keberlanjutan yang dimaksud bukan altruisme.

"Tetapi merupakan nilai tambah yang juga memberi manfaat pada tiga pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu lingkungan alam, ekonomi, dan sosial budaya," katanya.

(H016/S004)

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013