“Meskipun respon Hamas jelas-jelas tidak bisa dimulai, kami pikir hal ini akan menciptakan ruang bagi tercapainya kesepakatan. Dan kami akan berupaya mencapainya tanpa henti sampai kami mencapainya,” kata Blinken dalam konferensi pers di Tel Aviv, Israel, pada Rabu (7/2).
Pernyataan Blinken disampaikan tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut tuntutan Hamas untuk perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera adalah "khayalan".
Netanyahu malah bersumpah akan melanjutkan serangan Israel di Jalur Gaza hingga "menang telak" melawan Hamas.
Pada Selasa (6/2), Hamas menyatakan telah menyampaikan tanggapannya kepada Mesir dan Qatar mengenai “kerangka perjanjian” untuk usulan kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan bahwa Doha telah menerima tanggapan Hamas yang "secara umum positif" terhadap kesepakatan tersebut.
Baca juga: China kembali serukan penghormatan wilayah dalam konflik Timur Tengah
Korban sipil terlalu banyak
Mengenai potensi operasi militer Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Blinken mengatakan Israel mempunyai kewajiban untuk melakukan segala cara guna memastikan bahwa warga sipil dilindungi dan mendapat bantuan yang mereka butuhkan.
Blinken mengatakan telah memberikan beberapa saran kepada Israel untuk memastikan perlindungan warga sipil.
“Hal ini sangat penting karena wilayah ini memiliki populasi yang padat, termasuk banyak orang yang mengungsi dari wilayah lain di Gaza,” kata dia.
Blinken juga mengatakan kepada para pejabat Israel bahwa jumlah korban sipil tak berdosa setiap hari “masih terlalu banyak".
Baca juga: AS sebut capai kerangka kerja untuk pembebasan sandera dari Gaza
Ia pun menyoroti beberapa langkah penting yang harus diambil Israel untuk memastikan lebih banyak bantuan menjangkau lebih banyak orang di Gaza.
"Israel harus membuka penyeberangan Erez (Beit Hanoun) untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir ke Gaza utara," katanya, menegaskan.
Blinken mengunjungi Tel Aviv untuk bertemu dengan para pejabat Israel sebagai bagian dari tur kelimanya di Timur Tengah, termasuk singgah di Arab Saudi, Mesir, Qatar, dan Tepi Barat.
Fokus perjalanannya adalah untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera, termasuk jeda kemanusiaan, mencegah penyebaran konflik, dan mengadakan diskusi mengenai solusi dua negara.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Serangan Israel menewaskan sedikitnya 27.585 warga Palestina dan melukai sebanyak 66.978 orang lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel disebut tewas dalam serangan Hamas.
Baca juga: AS akan pasok Israel dengan jet-jet tempur di tengah perang Gaza
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024