Setiap malam ada saja yang mendarat, dengan puncak musim bertelur antara Agustus-November."
Pantai Pangumbahan, Jawa Barat (ANTARA News) - Duta Penyu, band Wali, mengadopsi 68 tukik penyu hijau (Chelonia mydas), sebagai bagian dari komitmen mereka atas pelestarian penyu yang dimotori PT Bio Farma, di Pantai Pangumbahan, Ujunggenteng, Jawa Barat. 

Angka 68, menurut Direktur Utama PT Bio Farma, Iskandar, yang turut dalam adopsi penyu itu, "Merupakan lambang dari tahun kemerdekaan Indonesia."

Turut melepasliarkan tukik-tukik itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, yang juga menyerahkan bantuan secara simbolik. 

Adopsi penyu --untuk mencari bapak angkat tukik-tukik yang akan dilepasliarkan-- merupakan upaya melibatkan masyarakat umum guna melestarikan penyu di Tanah Air.

Informasi diperoleh menyatakan, diperlukan dana hanya Rp1 juta untuk menjadi bapak angkat penyu per lubang peteluran. 

Penyu bisa bertelur hingga ratusan telur dalam satu lubang peteluran di tepi pantai, pada kedalaman sekitar 80 centimeter. Ada dua metode penetasan, yaitu secara alami sepenuhnya dan semi alami.

Terdapat tujuh species penyu di seluruh dunia, dan enam di antaranya ada di Indonesia. Pantai di seluruh Tanah Air juga menjadi tempat untuk bertelur dan menetaskan telur-telur itu. 

"Dari enam itu, penyu hijau dan penyu lekang atau Lepidochelys olivacea, mendarat di Pantai Pangumbahan ini untuk bertelur. Setiap malam ada saja yang mendarat, dengan puncak musim bertelur antara Agustus-November," kata Iskandar. 

PT Bio Farma sengaja menjalankan program CSR/PKBL di Pantai Pangumbahan, Ujunggenteng, yang ada di Sukabumi selatan, karena beberapa alasan.

Salah satunya karena wilayah kaya potensi wisata bahari ini masih termasuk berpendapatan minus. 

"Juga kami sangat peduli pada kelestarian lingkungan dan kekayaan hayati bangsa. Penyu salah satunya," kata Iskandar. 

Selain melestarikan penyu, perusahaan produser vaksin satu-satunya di Asia Tenggara itu juga memuliakan koi dan domba Garut dengan memakai teknologi rekayasa genetika. 

"Kami ahli tentang itu. Semoga pada 2015 bisa diluncurkan turunan-turunan koi unggulan kami, kami juga ingin mengekspor," kata Iskandar. 

Salah satu tujuan program CSR/PKBL itu adalah untuk meningkatkan kualitas perekonomian dan pendidikan masyarakat setempat. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013