New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah AS memperpanjang penurunannya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena aksi ambil untung setelah reli baru-baru ini didukung oleh keputusan tak terduga Federal Reserve untuk mempertahankan program stimulusnya guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober berakhir pada 104,67 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, turun 1,72 dolar AS dari Kamis, lapor AFP dan Xinhua.

Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 46 sen menjadi menetap di 109,22 dolar AS per barel di perdagangan London.

"Fokus utama telah kembali ke fundamental (penawaran dan permintaan) minyak, terutama karena meningkatnya produksi minyak di Libya," kata Myrto Sokou, analis riset senior di perusahaan pialang Sucden.

Para analis mengatakan kembali berproduksinya beberapa ladang minyak Libya dan meredanya ketegangan di Timur Tengah setelah Suriah menyetujui rencana untuk menempatkan gudang senjata kimianya di bawah pengawasan internasional membantu harga lebih rendah.

Protes oleh pekerja ladang minyak dan terminal ekspor sejak Juli telah melumpuhkan produksi Libya.

Harga minyak mentah juga diperlemah oleh komentar segar Presiden baru Iran Hassan Rowhani yang dilihat sebagai konstruktif ke arah pemulihan hubungan dengan Barat.

Spekulasi meningkat bahwa nada baru Teheran dapat menyebabkan pemulihan hubungan dengan Amerika Serikat.

Harga minyak mentah melonjak pada Rabu (18/9), setelah bank sentral AS mengejutkan pasar dengan terus mempertahankan laju pembelian obligasi 85 miliar dolar AS per bulan.

Para ekonom telah memperkirakan Fed akan mengumumkan pengurangan kecil stimulus moneternya dengan jumlah pemotongan akan berkisar 10-15 miliar dolar AS.

Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang keluar pada Jumat, investor memantau erat komentar tentang pengurangan pelonggaran kuantitatif dari Fed.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Jumat, James Bullard, Ketua Federal Reserve St. Louis, mengatakan penurunan kecil dalam stimulus moneter Fed dimungkinkan pada pertemuan Oktober, jika data cukup kuat.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013