Kita harus hormati proses rekapitulasi yang dilakukan KPU secara berjenjang.
Jakarta (ANTARA) - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengatakan hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei bukan merupakan data valid menurut hukum yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan hasil pemilu presiden/wakil presiden (pilpres).
Dengan demikian, Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva mengingatkan kepada semua pihak, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU), agar tidak menjadikan hasil hitung cepat sebagai basis atau rujukan dalam penghitungan riil (real count).
"Jangan sampai bahwa quick count nanti menjadi patokan dalam mengisi, dalam rangka rekapitulasi manual," ujar Hamdan dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh pihak untuk menjaga agar hasil hitung cepat tidak menjadi rujukan untuk menentukan pemenang Pilpres 2024, dengan beberapa pengubahan data dalam rekapitulasi manual oleh KPU.
Menurut Hamdan, data yang paling valid menurut hukum untuk menjadi pegangan dalam menetapkan perolehan suara tiap pasangan calon (paslon), yaitu hasil penghitungan riil yang sedang berproses di KPU.
Oleh karena itu, dia menilai terlalu dini jika ada pihak yang menyimpulkan bahwa suara paslon tertentu mencapai angka tertinggi hingga merayakan kemenangan.
"Kita harus hormati proses rekapitulasi yang dilakukan KPU secara berjenjang," ucapnya.
Lantaran data hasil rekapitulasi KPU merupakan data hukum paling valid, Timnas AMIN meminta kepada semua saksi dan sukarelawan di seluruh wilayah Indonesia untuk terus mengawal rekapitulasi suara Pilpres 2024.
Baca juga: KPU tegaskan tak ada niat manipulasi hasil suara di Pemilu 2024
Baca juga: KPU: Kami juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah berlangsung secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, Rabu (14/2). Dari hasil hitung cepat, sejumlah lembaga survei menyebutkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari kedua pasangan calon lainnya.
Hingga pukul 22.20 WIB, Prabowo-Gibran unggul dalam hitung cepat lembaga survei Charta Politika Indonesia, yakni dengan angka 57,79 persen dari 98,4 persen data masuk. Tercatat 58,03 persen dari 99,2 persen data masuk ke lembaga survei Indikator.
Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan angka 59,07 persen dari 99,96 persen data masuk ke lembaga survei Populi Center dan 59,16 persen, kemudian sebanyak 99,3 persen data masuk ke lembaga survei Kedai Kopi.
Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024