Mogadishu (ANTARA News) - Korban serangan ke mal di Nairobi Kenya oleh kelompok Al-Shabaab Somalia menjadi 59 jiwa.

Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan sejumlah orang masih disandera hingga Minggu.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dalam pernyataannya, Minggu, berjanji menumpas penyerang dan memburu dalangnya.

"Dari mana Uhuru Kenyatta memperoleh kekuatan sehingga ia mengancam kami?" kata Sheikh Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Al-Shabaab, kepada Reuters di Somalia.

"Pasukannya adalah yang terlemah di Afrika. Kami memerangi pasukan Kenya selama dua tahun... Jika Uhuru ingin perdamaian dari kami, maka ia harus menarik pasukannya dari Somalia," tambahnya.

Tak lama setelah pernyataannya itu, Kenyatta mengatakan pada jumpa pers, Kenya tidak akan melunak dalam "perang melawan teror" di Somalia.

Prajurit-prajurit Kenya dan pasukan penjaga perdamaian lain Afrika memerangi militan garis keras antara lain Al-Shabaab.

Pemerintah Kenya mengatakan, ada 10 hingga 15 penyerang di Nairobi, dan mereka terkepung di satu tempat di mall itu.

Juru bicara Al-Shabaab itu malah mengejek Kenya karena meminta bantuan dari Israel.

Satu sumber keamanan Israel mengatakan bahwa penasihat-penasihat Israel membantu Kenya merumuskan strategi untuk mengakhiri serangan berlarut-larut itu.

Militer Kenya datang ke Somalia pada Oktober 2011 untuk menumpas kelompok gerilya garis keras Al-Shabaab, yang mereka tuduh bertanggung jawab atas penculikan dan serangan bom di dalam wilayah Kenya.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah Somalia dukungan PBB.

(Uu.M014)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013