Jakarta (ANTARA News) - Manajer Technical Support Marketing PT NGK Busi Indonesia Asep Dodi Setiasenjaya menyarankan pengguna kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, untuk memilih busi yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.

"Jangan salah dalam memilih tipe busi. Untuk busi NGK, konsumen akan lebih mudah karena memiliki kode busi yang berbeda untuk setiap tipe kendaraan," kata Asep di stan NGK di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis.

Asep mengatakan salah satu yang perlu diperhatikan dalam memilih busi adalah tingkat panasnya. Pilih busi dengan tingkat panas yang sesuai, jangan terlalu panas atau terlalu dingin.

Kode busi NGK dilengkapi angka panas. Angka pertama dalam kode busi menunjukkan tingkat panasnya. Semakin besar angkanya, maka busi semakin dingin.

"Memilih busi yang terlalu dingin akan menyebabkan banyaknya endapan karbon di ujung insulator yang menyebabkan aliran listrik terhambat. Sedangkan busi yang terlalu panas bisa menyebabkan pembakaran yang tidak normal dan menyebabkan ujung insulator meleleh," tuturnya.

Selain memilih busi yang sesuai, pemasangan busi juga harus tepat. Busi harus dipasang tepat tegak lurus, jangan miring. Kemudian, jangan memasang busi terlalu kencang atau terlalu longgar.

"Untuk memasang busi, dianjurkan menggunakan kunci torsi supaya pemasangannya pas," ujarnya.

Asep mengatakan saat ini terdapat tiga jenis busi, yaitu busi standar, platinum, dan iridium. Busi standar menggunakan nikel alloy sebagai senter elektroda, sedangkan busi platinum menggunakan bahan platinum dan busi iridium menggunakan bahan iridium.

"Yang paling bagus adalah busi iridium. NGK Iridium IX dilengkapi dengan teknologi Thermo Edge Design yang bisa membersihkan tumpukan karbon yang ada di ujung insulator apabila dipacu minimal 80 kilometer per jam selama dua menit," katanya.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013