Beijing (ANTARA News) - China menyambut satu resolusi PBB yang bertujuan menghancurkan senjata-senjata kimia Suriah, dan mendesak negara-negara penting untuk menjamin keputusan mereka mampu bertahan dari ujian sejarah, kata media pemerintah Sabtu.

Beijing "lega" melihat resolusi penting Dewan Keamanan PBB itu Jumat yang memerintahkan penghancuran senjata-senjata kimia Suriah dan mengecam serangan gas beracun yang mematikan di Damaskus, kata Menteri Luar Negeri Wang Yi, yang dikutip kantor berita pemerintah Xinhua.

"Dalam menangani masalah Suriah itu, Dewan Keamanan harus mengingatkan kembali tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, bertindak dengan rasa tanggung jawab terhadap rakyat Suriah, dunia dan sejarah dan menjamin bahwa setiap keputusan dilakukan dapat bertahan dari ujian sejarah," katanya di dewan itu setelah pemungutan suara, kata Xinhua.

"Kami mengharapkan bahwa pihak-pihak terkait akan terus melakukan kerja sama erat, memenuhi tanggung jawab mereka masing-masing... untuk mencapai satu penyelesaian yang layak masalah senjata-senjata kimia di Suriah," tambah Wang.

Dewan Keamanan di mana China adalah anggotanya-- mengatasi kebuntuan panjang untuk menyetujui resolusi pertama dewan itu mengenai konflik tersebut, yang kini berusia 30 bulan dengan lebih dari 100.000 orang tewas.

Resolusi 2118 , hasil itu merusak perundingan-perundingan antara AS dan Rusia, yang memberikan kekuatan internasional yang mengikat bagi satu rencana yang disusun oleh kedua negara untuk memusnahkan senjata-senjata kimia Presiden Bashar al Assad.

China secara rutin menyatakan penentangannya pada campur tangan dalam masalah-masalah dalam negeri negara lain dan menentang keras aksi militer terhadap Suriah.

Satu pernyataan yang disiarkan di laman kementerian luar negeri, Sabtu mengatakan menyambut resolusi itu dan siap "mengirim para ahli untuk ikut serta dalam pekerjaan itu dan memberikan dana," demikian AFP.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013