Sebanyak tiga buku yang kami pajang, Sultan HB X mengambil buku tersebut saat berkeliling melihat stan-stan dalam Festival Media yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, UGM, Yogyakarta hari ini,"
Bandarlampung (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminati buku "Merajut Jurnalisme Damai di Lampung" yang ditulis sejumlah pewarta, budayawan dan akademisi di Provinsi Lampung.

"Sebanyak tiga buku yang kami pajang, Sultan HB X mengambil buku tersebut saat berkeliling melihat stan-stan dalam Festival Media yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, UGM, Yogyakarta hari ini," ujar Direktur Indepth Publishing Tri Purna Jaya yang berada di Yogyakarta, saat dihubungi dari Bandarlampung, Sabtu.

"Merajut Jurnalisme Damai di Lampung" merupakan buku setebal 202 halaman yang diterbitkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung dan Indepth Publishing dengan editor Budisantoso Budiman dan Oyos Saroso HN.

Pada buku itu, para jurnalis menuliskan liputan dan menyoroti konflik sosial yang terjadi 27--29 Oktober 2012 di Desa Balinuraga Kecamatan Waypanji Kabupaten Lampung Selatan dari berbagai perspektif dengan tujuan menghadirkan perdamaian dan menyampaikan bahwa konflik hanyalah menyisakan dendam serta penderitaan.

Buku tersebut adalah "program amal" dan kerja sukarela dari tim AJI Bandarlampung bersama para penulis serta jurnalis yang bersedia menyumbangkan karyanya atau dipilih karya dan komentar serta analisanya ke dalam buku tersebut.

"Ini buku tentang konflik yang di Lampung itu ya. `Jurnalisme Damai`, sepertinya bagus isinya," kata Tri, menirukan ucapan Sultan HB X saat memilih dan mengambil buku itu.

Gubernur dan sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Hadiningrat itu menurut Tri, selanjutnya menyerahkan buku Jurnalisme Damai beserta buku-buku lain yang ia peroleh dari beberapa stan di Festival Media Yogya, kepada ajudannya.

"Kami terkesan atas minat Sri Sultan Hamengku Buwono X terhadap buku terbitan Indepth Publishing-AJI Bandarlampung. Konflik di Lampung Selatan beberapa waktu lalu memang cukup menyita perhatian publik dan pemerintah hingga tingkat nasional. Cukup wajar jika Sri Sultan HB X tertarik atas buku tersebut," ujar Ketua AJI Bandarlampung Yoso Muliawan.

AJI Bandarlampung, katanya menambahkan, akan terus mendorong media massa di Lampung untuk mendorong dan mengedepankan jurnalisme damai dalam setiap peliputan dan pemberitaan khususnya yang terkait konflik antarpihak di dalamnya.

"Kami juga akan berupaya mendorong peningkatan profesionalisme para jurnalis, agar semakin memiliki pemahaman teori dan mempraktikkan secara memadai jurnalisme damai, antara lain melalui diskusi-diskusi atau pun pelatihan," demikian Yoso Muliawan.
(GA)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013