Jakarta (ANTARA News) - Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat (NASA) akan menjadi salah satu lembaga pemerintah di negeri itu yang mengalami penutupan total jika ancaman penghentian operasi pemerintah menjadi kenyataan pada 1 Oktober ini, kata Presiden Barack Obama Senin waktu AS atau Selasa WIB ini.

Namun penghentian operasi itu tak akan membahayakan status para astronot AS yang saat ini ada di luar angkasa.

"NASA akan ditutup hampir seluruhnya, namun Kontrol Misi akan tetap buka untuk mendukung para astronot yang bertugas di stasiun ruang angkasa," kata Obama dari Gedung Putih seperti dikutip space.com.

Saat ini ada dua astronot NASA yang tinggal di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), yaitu Karen Nyberg yang sudah tinggal di sana sejak Mei lalu dan Mike Hopkins yang berada di sana sejak 25 September untuk misi selama enam bulan.

Nyberg dan Hopkins adalah dua dari enam awak Expedition 37. Empat lainnya adalah astronot Italia Luca Parmitano, dan tiga kosmonot Rusia Fyodor Yurchikhin, Oleg Kotov dan Sergey Ryazanskiy.

Penghentian operasi NASA efektif berlaku 1 Oktober waktu setempat jika Kongres tak menyepakati anggaran pemerintah pada akhir tahun fiskal ini yang berakhir Senin waktu AS.

Dalam rencana penghentian operasi yang dirilis Jumat pekan lalu (27 September), ini termasuk penghentian mayoritas operasi dan membuat ribuan karyawan NASA dalam posisi cuti.

Sekitar  600 dari total 18.000 orang yang bekerja di NASA akan terus bekerja jika penghentian operasi pemerintah berlaku.  "Demi melindungi kehidupan para awak, di samping aset mereka sendiri, kami akan terus melanjutkan dukungan pada operasi ISS yang sudah direncanakan sebelumnya, selama pendanaan ditangguhkan," umum NASA.

"Lebih dari itu, NASA akan memonitor secara ketat dampak penghentian operasi pemerintah yang lebih jauh dengan memastikan transportasi awak atau jasa pengiriman kargo dipenuhi untuk memitigasi ancaman nyata terhadap kehidupan dan properti di ISS atau area lainnya."

Berdasarkan rencana ini, satelit-satelit dan wahana antariksa yang saat ini berada di ruang angkasa akan tetap dirawat, namun satelit dan wahana yang baru dijadwalkan meluncur akan di-grounded atau dikandangkan.

Saat ini NASA memiliki beberapa armada wahana antariksa aktif dan robot penjelajah yang mengeksplorasi berbagai bagian sistem tata surya dan di luarnya.

Banyak satelit NASA yang mengorbiti Bumi untuk mempelajari planet ini, sedangkan yang lain mengorbiti Merkurius, Mars dan Saturnus.  Penjelajah ruang angkas Curiosity dan Opportunity saat ini menjelajahi permukaan planet Mars.

Lainnya, Teleskop Ruang Angkasa Hubble dan Teleksop Ruang Angkasa Spitzer mempelajari alam semesta, sedangkan sejumlah observatorium seperti Observatorium Dinamika Matahari mempelajari matahari.

Wahana ruang angkasa lainnya sedang mendekati planet-planet seperti New Horizons yang menjelajahi bagian terluar sistem tata surya yang Juli 2015 rencananya akan mengangkasai Pluto. Wahana ini diluncurkan pada 2006.

Pesawat antariksa Juno sedang menjalankan misi ke Jupiter. Wahana ini diluncurkan pada Agustus 2011 dan akan mulai menjauh dari Bumi pada 9 Oktober dalam perjalannya menuju Jupiter. Juno diperkirakan tiba di Jupiter pada Juli 2016 untuk mempelajari detail planet ini.

Masih ada Voyager 1, yang adalah wahana ruang angkasa yang terjauh terbang dari Bumi dalam sejarah pesawat ruang angkasa.

Voyager kini berada dalam medium antarbintang yang telah dimasukinya sejak Agustus 2012 dan kini berjarak sekitar 18,8 miliar km dari Bumi, atau 469.284 kali panjang lingkaran Bumi.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013