Yogyakarta (ANTARA News) - Lahan tanaman kedelai perlu ditambah minimal 500.000 hektare untuk mengantisipasi lonjakan penanaman kedelai seiring menariknya harga kedelai di pasar internasional.

Keperluan untuk menambah luas lahan kedelai itu diungkapkan Menteri Pertanian Suswono usai menghadiri pembukaan Pekan Flori dan Flora Nasional 2013 di Yogyakarta, Rabu.

"Persoalannya sekarang adalah harus menambah lahan kedelai minimal 500.000 hektare agar kita punya lahan minimal 1-1,5 juta hektare,"katanya.

Menurut Suswono, apabila lahan kedelai tidak ditambah, dikhawatirkan justru banyak lahan jagung dikesampingkan untuk menanam kedelai.

"Karena kalau tidak nanti akan "trade-off" dengan jagung ketika harga kedelai dinilai jauh lebih menguntungkan petani,"katanya.

Harga kedelai antara Rp8.000-Rp9.000 per kilogram (kg), kata dia, cukup menarik para petani untuk meningkatkan penanaman kedelai dibanding komoditas lainnya, sehingga perlu diantisipasi.

"Pokoknya asal di atas Rp7.000 per kg, petani sudah sangat tertarik,"katanya.

Sementara itu, untuk merealisasikan rencana penambahan luas lahan kedelai, Kementerian Pertanian akan melakukan kerjasama dengan seluruh pemerintah daerah agar dapat membantu menyediakan lahan kedelai.

"Misalnya kemarin Pemerintah Daerah di Nusa Tenggara Timur kepada kami telah menyatakan akan menambah 20.000 hektare lahan kedelai,"katanya.

Meski demikian, Suswono mengakui kebijakan impor kedelai masih tetap dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan nasional.

"Mengacu kemampuan suplay lokal, untuk menutup kebutuhan dua pertiga kedelai kita memang tetap mengharuskan impor,"katanya.

(KR-LQH/N002)

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013