... maka Indonesia akan kehilangan momentum dan juga kepercayaan internasional... "
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pengusaha nasional, Sofjan Wanandi, mengatakan, saatnya Indonesia harus segera menyelesaikan berbagai "pekerjaan rumah" dan memastikan langkah-langkah lebih terencana mendorong pertumbuhan nasional. 

Indonesia harus lakukan itu setelah begitu banyak meraih dukungan internasional dalam kegiatan putaran KTT APEC 2013 , di Nusa Dua, Bali, sejak 1 Oktober lalu. Jika tidak segera menyelesaikan pekerjaan rumah itu, maka momentum tidak akan pernah bisa diraih Indonesia.

"Kini saatnya PR diselesaikan, dan membuktikan kerja keras dari APEC kali ini. Kalau tidak maka Indonesia akan kehilangan momentum dan juga kepercayaan internasional yang berasal dari KTT APEC 2013," kata Wanandi, Selasa petang.

Sofjan mengemukakan hal itu berkaitan kesudahan penyelenggaraan KTT APEC 2013 yang ditandai deklarasi penegasan komitmen dukungan liberalisasi perdagangan, investasi global melalui serangkaian langkah.

Langkah itu mulai dari penurunan tarif, perbaikan infrastruktur, dan konektifitas berupa kemudahan perjalanan dan perdagangan di kawasan Asia Pasifik. Akses perbankan yang lebih besar kepada perempuan dan pengusaha kecil dan menengah.

Banyak sekali regulasi yang tidak akrab investasi berujung biaya tinggi masih diberlakukan di Indonesia. Di antara yang menyolok adalah perijinan pemakaian lahan untuk berinvestasi atau menjalankan pembangunan infrastruktur.

"Kalau masih sekedar retorika dan tidak ada program pelaksanaan jelas, maka Indonesia akan kehilangan momentumnya sebagai kekutaan regional yang bisa memberikan manfaat secara nyata dan pada akhirnya mendorong perekonomian global," kata pemilik Gemala Grup tersebut.

Kekhawatiran Wanandi tersebut cukup berlasan, terlebih bila mengingat pelaksanaan APEC 2012 di Vladivostok, Rusia, yang dinilai kehilangan momentumnya. Kesuksesan pelaksanaan APEC Bali masih memerlukan waktu dan bukti yang nyata.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan Center for Democracy and International Affairs dari Universitas Internasional Virginia, Senin (7/10), menyebutkan karena tidak optimal kinerja Rusia setelah menjadi tuan rumah APEC tahun lalu, negeri itu telah kehilangan kesempatan di kawasan untuk menjadi kekuatan penting dalam tatanan perekonomian dan politik.

"Selaku tuan rumah dan memegang kepemimpinan APEC 2013, Indonesia tahun ini cukup sukses. Namun kesuksesan tentu saja membutuhkan waktu bukti nyata," katanya. 

Pewarta: Benny S Butarbutar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013