Semarang (ANTARA News) - Tiket kereta api dari Semarang tujuan Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk keberangkatan hingga 16 Oktober 2013 telah ludes terjual pada libur Idul Adha ini.

"Ya (tiket habis, red.) karena libur panjang Hari Raya Idul Adha. Masyarakat mungkin banyak memanfaatkan libur untuk bepergian," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daops IV Semarang, Jawa Tengah, Sapto Hartoyo, di Semarang Senin.

Menurut dia, meningkatnya permintaan tiket sebenarnya sudah mulai tampak sejak 11 Oktober lalu, khususnya jurusan Semarang ke Jakarta untuk seluruh kereta api (KAI), baik ekonomi, bisnis, dan eksekutif.

Ia menyebutkan KA yang melayani jurusan Semarang-Jakarta, antara lain KA Tawang Jaya, KA Menoreh, KA Fajar Utama, KA Argo Sindoro, dan KA Argo Muria, sementara KA Harina melayani Bandung-Semarang-Surabaya.

Untuk KA Harina, kata dia, tiket jurusan Semarang-Bandung juga habis hingga 16 Oktober, demikian untuk tujuan Semarang-Surabaya, tetapi kepadatan penumpang tidak seperti rute Semarang-Jakarta.

"Kalau ke Bandung dan Surabaya, kami kebetulan kan hanya menyediakan KA Harina. Jadi, tak sepadat dari Semarang ke Jakarta. Tapi, ya sama habis (tiket, red.) sampai tanggal 16 Oktober 2013," katanya.

Sapto menyebutkan tingkat okupansi penumpang selama libur panjang Idul Adha ini naik sekitar 20 persen dibandingkan hari-hari biasa, tetapi tidak ada pengamanan khusus sebagaimana masa libur Lebaran.

"Tingkat keterisian penumpang KA pada hari-hari biasa sekitar 70-80 persen. Pada libur panjang Idul Adha ini mencapai 100 persen. Keterisian penumpang bersifat merata untuk seluruh angkutan KA," katanya.

Kendati terjadi kenaikan jumlah penumpang, PT KAI tidak menerapkan pengamanan khusus sebagaimana masa libur Lebaran, melainkan memaksimalkan personel keamanan internal dibantu petugas dari Brimob.

"Untuk petugas Brimob kan memang terus membantu pengamanan pada KA kelas ekonomi. Tidak hanya saat libur panjang seperti ini saja. Perjalanan KA ekonomi dijaga dua petugas Brimob dan dua security," katanya.

KA bisnis, kata Sapto, dikawal dua orang tenaga pengamanan dan seorang polisi khusus kereta api (polsuska), sedangkan untuk KA eksekutif dikerahkan dua orang Polsuska.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013