Cianjur (ANTARA News) - Ribuan buruh sebuah perusahaan di Cianjur, Jawa Barat, mogok kerja gara-gara rekan sekerjanya dipukul oleh manajer perusahan.

Mereka mogok kerja Senin sebagai bentuk solidaritas dan tuntutan pada pihak perusahaan agar memberhentikan manajer yang menurut mereka sering mengintimidasi karyawan.

Ribuan buruh PT Aurora yang didominasi perempuan itu, mogok kerja sebagai pembuat boneka dan memilih berkumpul di halaman depan kantor perusahaan.

"Sikap protes ribuan buruh ini, sebagai bentuk solidaritas terhadap teman kami yang dipukul manajer produksi saat bekerja. Kami menuntut Hong nama maneger asal Korea itu, dipecat dengan tidak hormat," kata Erni, salah seorang buruh, yang diamini buruh lainnya.

Dia menuturkan, selama ini perlakuan buruk manajer tersebut kerap kali menimpa buruh di parbrik itu. Bahkan, dia kerap pula mengintimidasi dengan ucapan kasar jika buruh dianggap lamban bekerja dan tidak memenuhi target produksi.

Selang satu jam buruh melakukan aksi mogok, Hong dikawal beberapa orang polisi datang ke tengah-tengah buruh dan meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Namun, hal tersebut tidak menyurutkan tuntutan buruh agar perusahaan memberhentikan Hong dari jabatanya.

Hingga sore buruh masih berkumpul di halaman depan kantor perusahaan pembuat boneka itu. Mereka tetap menuntut pihak perusahaan memberhentikan Hong dengan ancaman akan melanjutkan mogok missal tersebut.

Sementara Dede Sulaeman, buruh korban pemukulan Hong, menuturkan aksi pemukulan terhadap dirinya terjadi saat tengah bekerja.

"Tiba-tiba saja saya dipukul bagian punggung oleh manager produksi sambil mengucapkan kata-kata ancaman akan dikeluarkan dari perusahaan dan diskor, jika kerja saya tidak memenuhi target produksi," katanya.

Mendapati hal tersebut, dia langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek setempat. Namun selang beberapa jam usai melapor, pihak perusahaan meminta maaf dan meminta jalur kekeluargaan agar kasus tersebut tidak dibawa ke ranah hukum.

"Kami sudah sepakat kali ini biarlah saya yang menjadi korban terakhir asal manager produksi itu dipecat. Ini bukan kali pertama, sudah banyak korban perlakuan kasar manajer produksi ini," ucapnya.

Hingga jam pulang, ribuan buruh yang melakukan mogok kerja dibubarkan. Namun para buruh tetap akan melajutkan aksinya jika tuntutan mereka tidak dipenuhi pihak perusahaan.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013