"Bisa jadi karena tidak ada dukungan sama sekali atau dia memang punya kondisi kesehatan tertentu sehingga kemampuan untuk berpikir logis analis tidak bisa berkembang dengan baik," ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan menanggapi adanya satu keluarga yang terdiri atas empat orang melakukan bunuh diri di Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca juga: Pakar: Kasus bunuh diri sekeluarga di Jakut layak disebut kasus pidana
Ika mengatakan orang-orang memilih untuk mengakhiri hidupnya atau bunuh diri karena tak punya jalan keluar atas masalah mereka, bukannya berpendapat keputusan itu sebagai jalan pintas.
"Ketika ada pemberitaan soal bunuh diri, misalnya, ditulis karena putus cinta, tidak sesederhana itu sebenarnya masalahnya. Dia tidak bisa menemukan jalan lain," kata dia.
Dia merujuk pada orang-orang yang pernah melakukan aksi mengakhiri nyawa namun gagal.
Penyebab lain dari bunuh diri selain karena mereka tak menemukan jalan keluar atas persoalan yang dihadapi, juga bisa karena tidak mempunyai resiliensi atau ketangguhan terhadap permasalahan yang terasah dengan baik.
Baca juga: Polisi telusuri motif keempat korban lakukan aksi bunuh diri
Ika mengatakan resiliensi atau daya lenting terhadap suatu masalah ini bisa diasah dan perlu diajarkan pada anak sejak dini. Salah satu caranya, yakni dengan melatih regulasi emosi.
Regulasi emosi, yaitu mengenali perasaan dan mengetahui cara mengelolanya. Nantinya, ini menuntun seseorang untuk mengedepankan logika ketimbang emosi.
Sebelumnya, empat orang yang merupakan satu keluarga terdiri dari pria berinisial EA (50) dan istrinya AIL (52) serta dua anak mereka yakni lelaki berinisial JWA (13) dan perempuan berisinial JL (16) melakukan aksi terjun dari puncak sebuah apartemen kawasan Jakarta Utara oleh empat orang pada Sabtu (9/3).
Petugas keamanan yang mendengar suara dentuman keras menemukan keempat jenazah dalam kondisi telentang. Polisi yang mendapatkan laporan dari sang petugas laly melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menduga mereka bunuh diri.
Baca juga: Kualitas udara yang baik dapat kurangi angka bunuh diri
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024