Selain khawatir terjadi tsunami, warga juga ketakutan karena gempa terjadi berulang-ulang hingga 17 kali,"
Kendari (ANTARA News) - Ratusan warga Batauga, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang mengungsi akibat gempa berkekuatan 4,2 Skala Richter pada Senin (14/10), sudah kembali ke rumah masing-masing.

Kepala Badan Infokom Kabupaten Buton Zainuddin Napa yang dihubungi melalui telepon dari Pasarwajo, Rabu, mengatakan saat terjadi gempa, ribuan warga yang bermukim di pinggir pantai, berlarian ke tempat-tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri karena khawatir gempa yang terjadi bisa disusul dengan tsunami.

"Selain khawatir terjadi tsunami, warga juga ketakutan karena gempa terjadi berulang-ulang hingga 17 kali," katanya.

Menurut dia, warga yang mengungsi akibat gempa tersebut, Selasa (15/10) terpaksa melaksanakan Shalat Ied di pengungsian karena takut terjadi gempa susulan dan tsunami.

"Namun ratusan warga yang mengungsi itu hari ini sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Ia mengatakan, warga kembali ke rumah setelah ada jaminan dari pihak berwenang, bahwa gempa yang melanda wilayah tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Menurut dia, gempa yang mengguncang wilayah Batauga pada Senin (14/10) mengakibatkan 105 unit rumah warga rusak.

"Rumah warga yang rusak tersebut terdiri atas 100 rumah rusak ringan dan lima rumah rusak berat," katanya.

Selain merusak rumah warga, gempa yang melanda wilayah Batauga dan sekitarnya itu juga mengakibatkan kantor dan rumah jabatan Camat Batauga rusak parah.

"Kondisi kantor dan rumah jabatan camat Batauga tidak dapat difungsikan lagi," katanya.

Ia mengatakan, untuk bisa digunakan kembali, kedua bangunan tersebut harus dibangun dari awal karena hampir seluruh dinding bangunan retak-retak dan runtuh.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa yang terjadi hingga 17 kali guncangan itu kecuali korban luka ringan dua orang," katanya.
(KR-ASA/E005)

Pewarta: Agus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013