Bandarlampung (ANTARA News) - Narapidana perkara pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri, Romli (67), ditemukan tewas bunuh diri dengan menggantung dirinya di selnya Blok D3 kamar empat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Rajabasa di Bandarlampung, Jumat, pukul 12.00 WIB.

Menurut informasi sejumlah pihak di Lapas tersebut, Romli mengakhiri hidupnya sendiri dengan menggunakan tali celana dalamnya.

"Yang pertama kali melihat jasadnya warga binaan di sini, diperkirakan kejadiannya sehabis shalat Jumat tadi," kata Kepala Lapas Kelas 1A Rajabasa, P Kunto Wiriyanto.

Dia menjelaskan bahwa napi dengan kasus pemerkosaan anak kandung ini, ditemukan tewas di pintu sel tahanannya.

Kuat dugaan warga binaan ini mengakhiri hidupnya karena depresi, karena harus menunggu sisa masa tahanan yang masih lama.

Ia menyebutkan, napi itu divonis 11 tahun penjara, dengan sisa pidana masih tujuh tahun dua bulan lagi.

Kejadian itu diketahui setelah penghuni sel lainnya hendak mengantarkan makanan. Saat dipanggil namanya, tidak ada yang menyahut sehingga membuat petugas lapas itu curiga.

"Pada saat dilihat, tubuhnya sudah tergantung dengan posisi menghadap sel dengan leher tercekik tali celana dalam," katanya pula.

Menurut Kunto, Romli ini sedang berada di sel khusus atau biasa disebut strap sel, sebab dirinya kerap meresahkan warga binaan lainnya sehingga harus ditempatkan di sel khusus.

Terpidana ini diduga mengalami gangguan kejiwaan dan pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa Lampung, namun karena di sana sudah penuh dia kembali dibawa ke Lapas Rajabasa.

Berdasarkan pengakuan Trimo, warga binaan yang selnya bersebelahan dengan Romli, menyatakan napi Romli itu sempat meminta rokok kepadanya, bahkan dia mengeluh karena sisa masa tahanan masih lama.

"Pukul 09.00 WIB tadi Romli masih minta rokok dan sempat mengeluh dengan masa tahanan yang masih lama," kata dia lagi.

Kapolsekta Kedaton AKP Yohanes Agustiandaru mengatakan, diduga napi itu bunuh diri dengan cara menjerat lehernya menggunaka tali celana dalam.

"Untuk memastikan penyebab dia meninggal dunia, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Bandarlampung," katanya pula.
(B014/E001)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013