Medan (ANTARA News) - Manajemen Bandar Udara Kualanamu akan menertibkan keberadaan taksi "gelap" dan menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung bagi sopir taksi yang memiliki izin resmi.

Rencana itu disampaikan petugas penghubung Bandara Kualanamu HM Wasfan Wahyu Widodo usai berdialog dengan sejumlah sopir taksi yang melakukan aksi protes di Bandara Kualanamu, Selasa.

Menurut Wasfan, pihaknya mendapatkan keluhan jika keberadaan taksi gelap tersebut menyebabkan menurunnya pendapatan perusahaan transportasi yang memiliki izin beroperasi di Bandara Kualanamu.

Meski pihaknya telah menetapkan pembatas sebagai antisipasi awal, tetapi taksi gelap tersebut masih bebas berkeliaran di area kedatangan Bandara Kualanamu.

Kondisi itu menyebabkan pengelola taksi yang mendapatkan izin resmi untuk beroperasi berencana melakukan razia terhadap kendaraan yang tidak resmi tersebut.

Namun rencana tersebut dapat diantisipasi GM Bandara Kualanamu Said Ridwan sambil melakukan dialog untuk menampung aspirasi pengelola taksi itu.

Selain penertiban taksi gelap, pertemuan itu merekomendasikan penyiapan sejumlah infrastruktur pendukung operasional perusahaan transportasi yang beroperasi di Bandara Kualanamu.

Ia mencontohkan penyiapan counter sementara yang akan dibuat di terminal kedatangan yang berdekatan bagi informasi Bandara Kualanamu.

Counter tersebut juga akan disiapkan di bagian kiri dan kanan terminal kedatangan di bagian luar untuk memudahkan penumpang yang mencari taksi.

Bahkan, pengelola Bandara Kualanamu juga akan membangun "buffer" atau tempat beristirahat, mushalla, dan toilet bagi supir taksi tersebut.

Mengenai aksi protes yang dilakukan supir taksi, Wasfan menyebutkan kegiatan tersebut masih berlangsung dengan wajar dan tidak mengganggu aktivitas taksi di Bandara Kualanamu.

"Operasional taksi resmi berlangsung normal. Tidak ada yang sempat melakukan mogok," katanya.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013