Kami menyatakan protes atas tindakan spionase dan penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta mengevaluasi hubungan diplomatik dengan AS dan Australia terkait kasus penyadapan yang disebut-sebut dilakukan oleh kedua negara sabahat tersebut.

"Kami menyatakan protes atas tindakan spionase dan penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia," kata Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI) DKI Jakarta, Arif Bawono dalam keterangan persnya, Minggu.

Menurut Arif, kegiatan penyadapan tersebut bukan saja telah mengganggu hubungan diplomatik tapi juga upaya paling nyata Amerika dan Australia mengangkangi kedaulatan Indonesia sebagai negara yang merdeka.

"Jika benar aksi spionase dan penyadapan ini dilakukan, menunjukkan betapa lemahnya kekuatan sistem pertahanan negara inim," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Boy (sapaan Arif Bawono), protes pemerintah RI perlu dibarengi aksi nyata berupa penijauan kembali hubungan diplomatik.

"Kami dari GM FKPPI menuntut keras dan meminta klarifikasi oleh Kedubes AS di Indonesia atas kegiatan spionase dan penyadapan," katanya.

Boy juga meminta klarifikasi Kedubes Australia atas penyadapan yang kedua kalinya dilakukan kepada Indonesia dimana yang pertama dilakukan di Kedubes Indonesia di Canbera Australia.

"Kami meminta pemerintah, mengevaluasi hubungan diplomatik dengan AS dan Australia yang jelas-jelas tidak ada manfaatnya," ujarnya lagi.

Boy mengusulkan kepada pemerintah untuk menolak dan mencabut izin IMB pembangunan gedung baru Kedubes AS di Jakarta karena fasilitas tersebut telah terbukti menjadi pusat kegiatan spionase yang dilakukan oleh AS terhadap rakyat dan pemerintah Indonesia.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013