... satu yang paling inspiratif, cerita heroik yang pernah aku temukan... "
Washington (ANTARA News) - Boris Yeltsin tengah memproduksi film Hollywood heroik bertajuk Night Witches, berkisah kiprah nyata peperangan seorang perempuan pilot Uni Soviet selama Perang Dunia II. 

Akan tetapi, Yeltsin yang dimaksud bukanlah bekas Presiden pertama Rusia, Boris Yeltsin, melainkan cucunya yang namanya juga Boris Yeltsin. 

Uni Soviet memang memiliki perempuan-perempuan pilot tempur, prajurit lapangan, penembak jitu, dan lain-lain petempur selama Perang Dunia II. Beruang Merah, saat Perang Dunia II menjadi bagian dari Sekutu, bersama Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Kanada, dan lain-lain memerangi Jerman, Italia, dan Kekaisaran Jepang. 

Uni Sovyet merupakan satu-satunya negara saat itu yang menugaskan juga perempuan-perempuannya langsung terjun dalam peperangan nyata, bahu-membahu bersama kolega-kolega laki-lakinya. Banyak perempuan muda Sovyet yang gugur pada berbagai palagan Perang Dunia II itu. 

Untuk hajat itu, Yeltsin junior telah merekrut seorang penulis skenario Hollywood pemenang penghargaan, Gregory A Howard, kata laman hiburan Amerika Serikat, variety.com.

Proyek ini didasarkan kisah nyata resimen udara wanita Sovyet yang dijuluki Night Witches oleh pasukan Jerman yang ketakutan terhadap pesawat siluman mereka yang mematikan.

Yeltsin junior, yang Variety gambarkan sangat aktif di kancah Hollywood telah merekrut Howard -penulis skenario asli film biografi petinju legendaris Muhammad Ali, Ali-- menulis skenario untuk produksi perusahaan Yeltsin junior itu, Timedale Entertainment.

"Aku memang dalam bisnis inspirasi dan ini adalah, sejauh ini, salah satu yang paling inspiratif, cerita heroik yang pernah aku temukan," kata Yeltsin junior.

"Aku merasa terhormat untuk menjadi bagian dari kisah heroik itu."

Yeltsin junior menambahkan, dia sangat bersemangat untuk bergerak maju dengan film ini.

"Kami memiliki kesempatan untuk menceritakan kisah human interest yang besar, dan layak untuk memberikan sebutan pahlawan Perang Dunia II kepada mereka," kata dia. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013