Jakarta (ANTARA News) - Pusat kebudayaan Jerman, Goethe-Institut Indonesia untuk keempat kalinya mengadakan festival film sains atau Science Film Festival (SFF).

Menurut Katrin Sohns, Kepala Bagian Program Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, acara ini merupakan perayaan komunikasi sains kepada anak-anak.

"Memperkenalkan kepada anak bahwa sains itu menyenangkan," kata Sohns saat mengadakan jumpa pers di Goethe-Institut, Jakarta Pusat.

Sementara menurut Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, salah satu hal penting dalam dunia pendidikan adalah membangun kecintaan pada sains.

"Film dapat menambah insting, keingintahuan terhadap sains. Nampaknya sederhana, tapi itu scientific," katanya.

Ia menilai minat anak Indonesia terhadap sains cukup tinggi. Angka itu diliharnya dari jumlah pengunjung SSF tahun lalu yang mencapai 28.000 orang.

Komponen edutainment, mendidik sekaligus menghibur, merupakan hal yang penting dalam pengenalan sains kepada anak. Kombinasi antara pengetahuan dan kreativitas dapat menghasilkan hal-hal yang menarik bagi anak.

Ia berpendapat, pengenalan sains kepada anak juga akan lebih menarik bila menggunakan alat-alat sederhana yang dapat digunakan di mana saja, seperti batu baterai dan kabel.

"Kita perlu mendorong munculnya minat itu melalui peragaan yang simpel," katanya.

Tahun ini, SFF mengangkat tema "energi dan kesinambungan". Michael Hoffmann, Kepala Bagian Pers dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jerman mengatakan. pentingnya memberi pengetahuan sejak dini tentang energi.

"Memberi pengetahuan kepada anak karena mereka suatu saat akan jadi pemimpin. Anak jadi bisa berpikir bijak tentang energi d masa depan," katanya.

Heloise Pichot, Scientific Coordinator Institut Francais d'Indonesie (IFI), berndapat pengetahuan tentang sains membantu anak untuk dapat hidup lebih baik dari masa ini.

"Agar mereka punya kebiasaan yang bagus untuk menjaga planet ini," kata Pichot.

Science Film Festival ada di Indonesia sejak 2010 lalu. Tahun ini, SFF diadakan di 20 kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Bogor, Medan, Pontianak, Salatiga, Yogyakarta, Soe, dan Ambon pada 14-30 November 2013.

Di Jakarta, SFF akan diadakan di PP IPTEK (15-30 November), Universitas Paramadina (18-29 November), SD Kristen Calvin (18-20 November), GoetheHaus (16-30 November), Hotel Santika Premiere (15 November), Bentara Budaya (16 November), dan Yayasan Kanker Anyo (17 November).

SFF akan memutarkan film pendek berdurasi sekitar 10 menit yang berasal dadi berbagai negara, antara lain Indonesia, Jerman, Malaysia, dan Prancis. Film dalam festival ini bertujuan mengenalkan sains secara sederhana kepada anak-anak usia 9 hingga 14 tahun.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013