Sebagai mitra kerja selama ini, perusahaan banyak mengerjakan proyek-proyek di PLN dan Pertamina di samping beberapa perusahaan minyak dan gas lainnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan kontraktor kelistrikan dan mekanik, PT Meta Epsi menargetkan pengerjaan proyek-proyek konstruksi pada 2014 dengan nilai kontrak hingga Rp1 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dari pencapaian pada tahun ini yang diprediksi sekitar Rp300 miliar, kata Dirut PT Meta Epsi, Inomal Senta Jaya kepada pers di Jakarta, Selasa.

Menurut Senta, pihaknya pada tahun depan akan mengincar sejumlah proyek EPC (engineering, procurement and construction) dari perusahaan mitra kerjasamanya.

"Sebagai mitra kerja selama ini, perusahaan banyak mengerjakan proyek-proyek di PLN dan Pertamina di samping beberapa perusahaan minyak dan gas lainnya," katanya.

Ia optimistis perusahaan dapat bekerja secara konsisten dan profesional dalam meningkatkan kinerja apalagi dengan kehadiran investor dan manajemen baru yang berdampak positif bagi perusahaan.

"Kami akan fokus pada peningkatan kinerja usaha sehingga dapat mengembalikan kejayaan masa lalu Meta Epsi sebagai salah satu perusahaan kontraktor terbesar di Tanah Air," ujar Senta.

Ia menjelaskan bahwa bidang usaha yang dijalankan oleh Meta Epsi berupa permesinan, konstruksi listrik, sistem kontrol dan instrumen, teknik sipil, perdagangan dan pemeliharaan pembangkit listrik.

Beberapa proyek yang baru selesai dikerjakan diantaranya Gardu Induk 150 kV Paket IBRD 2A dan 2B, pembangunan GIS 150 KV Teling-Manado, jaringan SUTT 70 kV Nusa Tenggara Timur.

Kemudian jaringan SUTT 150 KV Palangkaraya-Sampit, jaringan SUTT 150 kV Tanjung Jati-Sayung, jaringan SUTT 155 kV Transmission Lines Duri Utara-Duri Ring Bus, System Station Control Retrofit-Duri dan jalur pipa gas-Langgam Gas Plant RAPP Kerinci.

Adapun proyek yang sedang dikerjakan saat ini yaitu pembangunan Gardu Induk 150 KV Paket B5 ADB Loan, pembangunan jaringan SUTT 150 KV Ciawi-Bogor Baru, dan Pembangunan GIS 150 KV Paket 8 JBIC-Loan (Scattered Transmission and Substations) serta pembangunan GIS (perluasan) 500 KV Cawang dengan total nilai kontrak hampir Rp430 miliar.

Mengenai perselisihan antar para pemegang saham yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, menurut dia, sudah ada perjanjian perdamaian pada 11 Febuari 2013.

Ia mengatakan berakhirnya perselisihan membuat seluruh manajemen lega sehingga dapat fokus dalam pengerjaan proyek-proyek yang sedang berjalan.(*)

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013