New York (ANTARA News) - Harga minyak jatuh dengan patokan Amerika Serikat mencapai tingkat terendah dalam lima bulan pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) karena ekspektasi bahwa Departemen Energi negara itu akan melaporkan kenaikan stok mingguan lainnya.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember di New York turun 2,10 dolar AS menjadi 93,04 dolar AS per barel.

Dalam perdagangan di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember kehilangan 59 sen menjadi 105,81 dolar AS per barel, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.

Harga minyak New York berada di bawah tekanan menjelang laporan persediaan minyak mentah resmi AS untuk pekan yang berakhir 8 November, yang akan dirilis pada Rabu pagi waktu setempat.

Data resmi yang dirilis pekan lalu menunjukkan persediaan minyak mentah komersial AS naik pada minggu ketujuh, mencapai 29,8 juta barel, menunjukkan permintaan lemah di ekonomi terbesar dunia itu.

Robert Yawger dari Mizuho Securities USA juga menunjuk laporan baru OPEC yang menunjukkan tidak ada pengenduran pasokan dan peningkatan persediaan global ke tingkat penyangga 58,3 hari sejak 2009, dibandingkan dengan rata-rata 52,1 hari dari pasokan menjelang krisis keuangan 2008.

Pedagang terus mengawasi tanda-tanda terobosan di Barat dalam upaya untuk menghasilkan kesepakatan nuklir dengan Iran yang bisa menyebabkan pencabutan sanksi terhadap Teheran dan melepaskan lebih banyak minyak ke pasar global.

Tetapi sampai ada beberapa tanda kemajuan kuat, harga di London akan tetap relatif kuat, kata para analis.

"Setelah pembicaraan nuklir dengan Iran yang ditunda tanpa hasil pada akhir pekan, jelas bahwa harapan yang dipendam oleh pelaku pasar bahwa pasokan minyak Iran akan segera kembali ke pasar adalah prematur," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

"Terlebih lagi situasi di Libya terus memberikan sedikit alasan optimisme bahwa produksi minyak negara itu mungkin normal kembali pada masa mendatang," tambahnya .

Di Wina, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menaikkan perkirakan permintaan minyak global untuk tahun ini, karena membaiknya pemulihan ekonomi di negara-negara maju.

Dalam laporan bulanannya, OPEC menaikkan estimasi untuk permintaan tahun ini 400.000 barel per hari menjadi 89,78 juta barel per hari -- dan mempertahankan perkiraannya di 90,78 juta barel per hari untuk 2014.

(Uu.A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013