Jakarta (ANTARA News) - Dua orang mahasiswa teknik menciptakan sebuah perangkat yang dapat digunakan mengisi baterai ponsel dengan Wi-Fi.

Perangkat ini menggunakan alat bernama metamaterial yang dapat menangkap gelombang energi dan mengubahnya menjadi arus listrik.

Jumlah tegangan yang dihasilkan perangkat ini dikatakan lebih kuat daripada yang dihasilkan pengisi baterai biasa.

Perangkat ini diciptakan oleh Allen Hawkess dan Alexander Katko dari Duke University dengan bantuan profesor teknik elektro dan komputer, Steven Cummer.

Tim tersebut menggunakan lima fiberglass dan kabel konduktor energi tembaga yang menempel pada papan sirkuit untuk menciptakan apa yang disebut array metamaterial.

Metamaterial adalah struktur teknik yang mampu memperoleh berbagai bentuk energi gelombang.

Perangkat Hawkes dan Katko ini dirancang untuk menangkap energi dari gelombang mikro.

Mereka mengklaim, metamaterial lima sel mampu mengkonversi gelombang menjadi 7,3 volt dengan efisiensi 36,8 persen.

Sebagai perbandingan, pengisi daya USB biasa untuk ponsel dan perangkat lainnya, hanya mampu menghasilkan sekitar 5 volt.

Setelah berhasil diuji, para peneliti mengklaim alat ini dapat digunakan untuk menangkap sinyal dari sumber lain seperti sinyal satelit, gelombang suara atau sinyal Wi-Fi.

"Memungkinkan untuk menggunakan desain ini untuk banyak jenis frekuensi dan energi, termasuk getaran dan energi suara," kata Katko.

Katko menyatakan, lapisan metamaterial juga dapat diterapkan pada langit-langit sebuah ruangan dan dapat digunakan untuk mengarahkan sinyal Wi-Fi yang hilang atau lemah.

Para peneliti menambahkan bahwa perangkat seperti ini suatu hari nanti bisa dipasang pada ponsel dan perangkat elektronik kecil lainnya.

Perangkat ini kemungkinan dapat digunakan untuk mengisi baterai ponsel dengan menghubungkannya ke jaringan Wi-Fi, tanpa perlu pengisi daya.

"Pekerjaan kami menunjukkan pendekatan sederhana dan murah untuk menghasilkan daya elektromagnetik," kata Cummer seperti dilansir dari laman DailyMail.

Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013