Kuwait (ANTARA News) - Kuwait, Rabu, melaporkan dua kasus pertama koronavirus MERS yang mematikan dan menjadi negara Arab Teluk kelima tempat munculnya strain itu sejak wabah tersebut muncul di negara tetangganya, Arab Saudi, tahun lalu.

Seorang pria berusia 47 tahun berada dalam kondisi kritis, menurut Kantor Berita Kuwait KUNA mengutip sebuah pernyataan dari Departemen Kesehatan. Kantor Berita itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menurut laporan Reuters, seorang pasien kedua, seorang warga negara Kuwait berusia 52 tahun yang baru-baru ini bepergian ke luar negeri, kata KUNA dalam laporan lain pada Rabu, seraya menambahkan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki kontak dengan pasien pertama.

Sindrom pernafasan Timur Tengah Koronavirus, atau MERS-CoV dapat menyebabkan batuk, demam dan pneumonia. Virus itu telah dilaporkan menjangkiti warga di Teluk, Prancis, Jerman, Italia, Tunisia dan Inggris.

Oman melaporkan kasus pertama bulan lalu dan pasien meninggal dunia pada Minggu. Arab Saudi, lokasi sebagian besar kasus terkonfirmasi telah dicatat, sudah mengkonfirmasi 127 kasus kasus, dengan 53 pasien di antaranya telah meninggal dunia sejak ditemukan di kerajaan itu lebih dari setahun yang lalu.

Kasus itu juga telah dilaporkan muncul di Qatar dan Uni Emirat Arab.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada bulan Agustus jumlah infeksi terkonfirmasi di seluruh dunia selama satu tahun mulai dari September 2012 adalah 102 kasus. Hampir setengah dari mereka yang terinfeksi meninggal dunia.

Para ilmuwan mengatakan mereka percaya unta dromedaris di Timur Tengah mungkin merupakan hewan "inang" yang memicu wabah.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013