Membawa teknologi terkini berpadu dengan keluasan jaringan distribusi dan purna jual, menunjukkan komitmen besar kami selaku pemimpin industri TV di dalam negeri untuk benar-benar dapat menghantarkan TV masa depan bagi masyarakat Indonesia.”
Jakarta (ANTARA News) – PT. LG Electronics Indonesia (LG) kembali membuat gebrakan baru di pasar elektronik dalam negeri. Pabrikan elektronik konsumer bermarkas di Korea Selatan ini baru saja melansir seri terbaru Ultra High Definition TV (Ultra HD TV) dengan dimensi layar 65inch dan 55inch.

Berbarengan dengannya, LG juga menyatakan kesiapannya untuk segera memulai pemasaran OLED TV layar lengkung (Curved OLED TV) berdimensi layar 55inch miliknya.

“LG Ultra HD TV dan Curved OLED TV menawarkan inovasi yang membawa evolusi teknologi TV ke level lebih tinggi yang dapat dipikirkan orang sampai saat ini,” ujar Kim Weon Dae, Presiden Direktur PT. LG Electronics Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, paduan inovasi yang berporos pada penciptaan kualitas gambar terbaik dengan berbagai fitur pintar dalam kedua TV ini untuk membuatnya siap menjadi solusi paling menyeluruh bagi media hiburan di dalam rumah (home entertainment).

“Kini, LG sebagai pemimpin pasar domestik bagi perangkat TV sepanjang empat tahun berturut-turut siap membawa TV masa depan ini ke tengah masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Penyebutan TV masa depan bagi Ultra HD TV dan Curved OLED TV sebenarnya tidaklah berlebihan bila melihat teknologi yang ditawarkan keduanya. Tersurat jelas pada namanya, LG Ultra HD TV membawa tingkat resolusi Ultra High Definition (3840 x 2160p). Tingkatan ini sebanding dengan resolusi empat kali lipat dari Full HD TV (1920 x 1080p). Sebagai informasi, ini merupakan resolusi tertinggi di dunia yang diterapkan pada perangkat TV sampai saat ini.

Sementara OLED (Organic Light Emitting Diode) sendiri merupakan panel TV yang kini ramai menjadi pembicaraan dalam industri. Jauh berbeda dengan berbagai teknologi pada panel layar datar (flat panel display) sebelumnya, OLED tak memerlukan rangkaian lampu sebagai pencahayaan belakang untuk menampilkan gambar. Sebagai gantinya, masing-masing LED (Light Emitting Diode) di dalamnya memiliki kemampuan menghasilkan pencahayaan sendiri secara organik.

Absennya pencahayaan belakang ini secara signifikan memangkas ketebalan TV keseluruhan, menekan konsumsi listrik dan meningkatkan kemampuan menghasilkan detail gambar dalam warna-warni lebih dramatis. Dalam pencahayaan minim pun, OLED mampu mencapai contrast ratio tinggi ketimbang panel LED. Keunggulan ini membuat teknologi OLED diyakini sebagai masa depan teknologi panel layar datar.

Khusus Ultra HD TV, ini bukanlah kali pertama LG memperkenalkannya di pasar dalam negeri. Setahun lalu, perusahaan ini telah memperkenalkan Ultra HD TV berdimensi layar 84inch. Alasan LG untuk memperluas lini produk Ultra HD TV, dalam dimensi layar 65inch dan 55inch,”Kami ingin menjangkau lebih banyak konsumen, bahkan dengan ruangan terbatas sekalipun. Disamping harganya lebih terjangkau,” ujar Eko Adhi Suyitno, Product Manager Flat Panel Display – PT. LG Electronics Indonesia.

Namun demikian ia menyatakan, tak cuma mengandalkan pada keragaman varian dimensi layar, seri terbaru LG Ultra HD TV ini juga membawa berbagai pembaruan dalam teknologi dan penambahan fitur yang memberinya peningkatan performa.

Meskipun hadir dalam bentang layar berbeda, seluruh koleksi LG Ultra HD TV ini tetap menawarkan ketajaman dan detail terbaik dari setiap gambar tertayang. Hal ini terjadi berkat benaman teknologi LG Triple XD Engine yang membuatnya memiliki kepadatan warna layar mencapai delapan juta piksel untuk setiap frame-nya. Pengguna juga tak bakal menghadapi keterbatasan menikmati sajian konten dengan resolusi Ultra HD.

Sematan fitur Resolution Upscaler Plus dalam setiap koleksi LG Ultra HD TV ini membuat pemiliknya bakal dapat menikmati konten dari sumber dengan resolusi Full HD selayak menyaksikannya dalam resolusi Ultra HD. Bahkan keberadaan fitur yang sama memungkinkan tampilan dari sumber eksternal semacam hard drive ataupun konten dalam website tertampil dengan detail lebih rinci.

Seluruh seri terbaru LG Ultra HD TV memiliki High Efficiency Video Codec (HEVC) decoder terintegrasi di dalamnya (built-in). Keberadaannya memungkinkan pengguna dapat menikmati konten dalam resolusi Ultra HD tanpa harus membeli perangkat decoding terpisah. Alhasil, begitu terhubung dengan media penyimpan luar seperti harddisk yang mengandung konten Ultra HD dalam resolusi tersebut, TV ini akan otomatis mengenali dan dapat menayangkan konten Ultra HD.

Khusus untuk menjaga kepuasan menikmati tayangan dalam format 3D, LG tetap mempercayakannya pada teknologi Film Patterned Retarder (FPR). Dipertahankannya teknologi tak hanya karena kenyamanan menonton yang diberikan melalui penggunaan kacamata ringan dengan terpolarisasi (polarized glasses). Lebih dari itu, pengguna bakal terbebas dari kemungkinan paparan gelombang elektromagnetik dari komponen elektronik yang masih digunakan dalam teknologi 3D shutter glasses.

Mengimbangi seluruh kemampuan visualnya, LG pun memberi sentuhan khusus pada sektor audio dengan menanamkan fitur 3D Sound Zooming. Tugas uniknya, menganalisis setiap objek dalam tayangan untuk kemudian menghasilkan keluaran bunyi dengan ragam kekuatan mengikuti jauh-dekat pergerakan objek.

Sejak awal, LG benar-benar bermaksud mengembangkan koleksi LG Ultra HD TV ini sebagai solusi media hiburan lengkap dan menyenangkan di tengah ruang keluarga. Inilah yang membuat perusahaan elektronik konsumer berbasis di Korea Selatan tersebut memberi berbagai sematan teknologi terkini demi menegaskan misi tersebut.

Diantaranya keberadaan fitur Time Machine II. Bertindak bagai ‘mesin waktu’ yang dapat membawa kembali pada masa lalu, fitur ini memungkinkan pengguna merekam simpan tayangan favorit sesuai keinginan. Hasilnya, ketukan tamu pada pintu depan ataupun dering telepon tak bakal lagi mempan untuk mengganggu sesi nonton anda. Cukup tekan tombol aktivasi fitur ini dan pengguna dapat dengan tenang menyelesaikan seluruh urusan lain terlebih dahulu, termasuk misalnya mengambil kudapan untuk menambah kenikmatan menonton. Ketika semuanya usai, tekan kembali tombol khusus dan TV akan membawa pengguna kembali pada bagian tayangan yang terlewat.

Tersedia juga mode perekaman terjadwal yang memungkinkan pengguna merekam simpan siaran yang tayang pada jam-jam tertentu. Mode perekaman ini otomatis berjalan meskipun TV dalam keadaan tidak aktif sepanjang tersambung dengan aliran listrik.

Pilihan lain, pindahkan saja tayangan yang tengah berlangsung di layar LG Ultra HD TV ke layar smartphone melalui fitur 2nd Display. Dengan demikian, siaran TV tetap dapat dinikmati bahkan saat pengguna tak sedang berada di depannya. Kelengkapan fungsi smart TV yang membuatnya dapat terhubung langsung dengan kekayaan konten via Internet pun diberikan LG dalam seluruh koleksi LG Ultra HD TV.

Kerjasama LG dengan ragam konten pilihan dalam negeri menjadikan anda dapat menikmati sajian informasi dengan tampilan yang disesuaikan bagi kenyamanan mata. Dibuat dengan konektivitas lengkap, pengguna LG Ultra HD TV dapat terhubung dan berbagi konten dengan berbagai perangkat digital lainnya. Mulai dari TagOn yang memanfaatkan gelombang radio dari teknologi Near Field Communication (NFC), WiFi Direct, MHL (Mobile High Definition Link) dan bahkan Miracast yang memungkinkan keterhubungan berbagi konten dari perangkat lain tanpa batas merek dan platform.

Dengan berbagai kelengkapan fungsi dan kekayaan fitur di dalamnya, dijamin pengguna takkan beroleh kesulitan dalam pengoperasian. Jauh menanggalkan remote control konvensional dengan banyak tombol, LG memberikan kendali navigasi sangat mudah yang mengenal empat jenis masukan perintah.

Fungsi pointing menjadi perintah hanya dengan mengarahkan remote control pada menu dituju. Sementara fungsi wheel berbentuk seperti roda pada perangkat tetikus (mouse). Gunanya, selain memudahkan perpindahan channel, juga mendukung pergerakan layar ke atas dan bawah seperti laiknya laman sebuah website. LG Ultra HD TV pun mengenali perintah dengan membentuk pola gerakan tertentu menyorot pada layarnya (gesture).

Bila semua itu belum cukup memberi kenyamanan, cukup katakan menu yang diinginkan dan voice command LG Ultra HD TV akan memberikannya. Di luar besaran dimensi layar, perbedaan dari masing-masing seri terbaru LG Ultra HD TV ini terletak pada tata suara yang dihasilkan. Khusus seri LA9700, dalam dimensi 65inch maupun 55inch, LG memberikan dukungan kemantapan tata suara dengan audio berkanal 4.1 (4.1 channel speaker). Pilihan lainnya ada pada seri LA9650 dengan dimensi layarnya yang 55inch dan tata kanal audio 2.1 (2.1 channel speaker).

Khusus seri LA9700, harganya dalam kisaran Rp 80juta untuk yang berdimensi layar 65inch. Sementara pada dimensi layar 55inch, harga dipatok kisaran Rp60juta. Bagi peminat seri LA9650 dengan layar 55inch, pusaran harganya ada pada Rp50juta. Bila LG Ultra HD TV mengandalkan pada reproduksi imaji dalam resolusi tertinggi, Beranjaklah sekarang pada LG Curved OLED TV dan bersiap terkesima dengan terapan layar dengan bentuk melengkung (curved) miliknya.

Bentuk layar revolusioner ini menjadikan EA9800 sebagai TV OLED dengan layar lengkung pertama di dunia. Adopsi panel OLED yang tak memerlukan rangkaian lampu sebagai pencahayaan belakang, memangkas ketebalan TV ini secara signifikan hingga hanya mencapai 4mm. Sebagai ilustrasi, ketebalan ini setara tebal tumpukan tiga kartu kredit. Dengan ketebalan demikian, LG EA9800 menjadi Curved OLED TV tertipis di dunia saat ini. Kesan tipis ini semakin kuat karena LG mempertahankan elemen bingkai layar bertajuk CINEMA SCREEN dalam pengembangan TV 55inch ini.

Ini merujuk pada penggunaan bingkai layar tipis yang memberinya sensasi menyerupai sebuah layar bioskop. Sementara berat total LG Curved OLED TV ini hanya mencapai 16 kilogram. Layar yang membentuk kurva cekungan halus ke dalam pada sumbu tengah ini sengaja dibuat untuk membuat mata pengguna memiliki jarak relatif sama saat menjangkau tiap gambar tertayang pada layar.

Hal ini membuat gambar tertangkap mata lebih sempurna tanpa distorsi dimensi seperti tampak lebih pipih di satu sisi. Disamping itu, dengan kemiringan kedua sisi yang mendekat pada mata pengguna, distorsi visual lain seperti gambar tampak kabur pun tereliminasi dengan sendirinya. Mengenai kecepatan respon (response time), LG EA9800 bakalan mengejutkan anda. Bila teknologi LCD dan LED sebelumnya ada di kisaran dua sampai empat milisecond, teknologi OLED yang digunakan membuatnya memiliki kecepatan waktu respon 1000 kali lebih cepat. Kecepatan supernya ini tak pelak menghindarkan pengguna dari kemungkinan distorsi gambar kabur (blur-free) dan tetap memberi detail gambar akurat bahkan bagi pergerakan objek yang cepat seperti dalam film laga.

Semakin istimewa, LG memberikan sentuhan inovasi pada teknologi pewarnaan OLED yang digunakan. Alih-alih menggunakan teknologi lapisan pewarnaan piksel biasa, RGB (Red, Green, Blue), LG memberi tambahan komposisi warna putih (White).

Tugas teknologi 4-Color Pixels WRGB ini meningkatkan kecerahan warna tayangan, terutama objek dengan latar belakang cerah. Komposisi empat warna ini kemudian berkolaborasi dengan teknologi Color Refiner memastikan keluaran warna-warni tayangan tampil cemerlang dan nyaman di mata.

Perhatian lebih pada sektor audio pun ditunjukkan LG. Dengan menggunakan film-type speakers, perusahaan asal Korea Selatan ini tercatat sebagai yang pertama menerapkannya pada perangkat TV. Komponen audio ini dipilih karena kemampuannya dalam menghasilkan suara jernih dan detail dalam rentang audio menengah dan tinggi. Selain kapabilitasnya dalam urusan audio, katup speaker-nya yang terbuat dari material transparan berpadu apik dengan dudukan LG Curved OLED TV yang juga dibuat dengan bahan tembus pandang.

Paduan dudukan dan audio transparan memberi pengalaman tersendiri saat pengguna menyaksikan tayangan dari layarnya. Pasalnya, begitu layar menyala, LG Curved OLED TV tampil dengan layar terkesan melayang. LG terlihat sangat serius dalam pengembangan desain LG EA9800. Tak cuma pada bagian depan, sentuhan desain pun menyentuh pada tampilan tubuh bagian belakang yang seringkali luput dari perhatian pabrikan lainnya. Tampilan belakang LG EA9800 tampak mulus berwarna hitam dengan pattern unik dan ‘bersih’ karena berbagai sambungan port diletakkan rapi tersembunyi saat tak diperlukan. Material bodi belakang LG EA9800 ini pun tak sembarangan.

Menggunakan bahan dasar carbon fiber, serupa halnya dengan materi pada pesawat tempur, mobil kelas premium maupun sepeda kelas premium. Adopsi materi ini dipilih tak saja karena karakteristiknya yang memiliki ketahanan lebih kuat, namun juga karena memiliki bobot lebih ringan ketimbang ketimbang materi lainnya.

Lebih jauh dari itu, paduan inovasi ini membuat detail keseluruhan estetika desain EA9800 tampil elegan. Bagi peminat LG Curved OLED TV ini, LG membanderolnya dalam kisaran harga Rp150juta. LG mengaku optimistis akan penerimaan pasar terhadap TV masa depan-nya ini. Apalagi bila merujuk tren pasar dalam negeri yang permintaannya semakin bergerak pada TV dengan layar besar. Tren dimaksud khusus bagi TV layar datar atau sering disebut Flat Panel Display (FPD). Termasuk dalam kategori FPD adalah TV dengan penggunaan panel Plasma, LCD dan LED.

Catatan dari Growth from Knowledge (GfK) menyebut, tingkat permintaan TV layar besar yaitu kategori dengan layar di atas 47inch, pertumbuhannya mencapai 29 persen pada periode 2012 – 2013. Tingkat pertumbuhan demikian besar ini, menurut LG, menyiratkan semakin kuatnya daya beli konsumen pada kategori ini. “Faktor pendorong utama segmen ini lebih digerakkan pada pencarian konsumen akan kepuasan visual dari teknologi di dalam yang ditopang dengan besarnya layar.

Sementara,”Faktor harga tak berpengaruh signifikan karena semakin kuatnya daya beli konsumen untuk kategori ini,” ujar Kim Weon Dae. Apalagi, menurutnya, LG memiliki rekam jejak baik di mata konsumen khususnya untuk teknologi penunjang kepuasan visual pada TV. Hal ini ditunjukkan dengan dominasi perusahaan pada produk TV lintas kategori untuk pasar dalam negeri sepanjang empat tahun berturut-turut sejak 2009.

Bermodalkan hal inilah, LG menyatakan keseriusannya untuk pula bersiap menjadi pemimpin pasar bagi kategori TV generasi baru ini. Bukti keseriusan ini salah satunya ditunjukkan dengan melakukan produksi massal LG Ultra HD TV di dalam negeri. Pada seri sebelumnya pun, LG Ultra HD TV dengan dimensi layar 84inch, juga diproduksi di Indonesia.

“Dengan produksi massal dalam negeri, kami akan dapat dengan cepat merespon pergerakan permintaan konsumen,” ujar Kim Weon Dae. Menurutnya pula, keluasan jaringan distribusi LG di Indonesia bakal memudahkan lebih banyak orang untuk mendapatkan TV generasi baru ini.

“Membawa teknologi terkini berpadu dengan keluasan jaringan distribusi dan purna jual, menunjukkan komitmen besar kami selaku pemimpin industri TV di dalam negeri untuk benar-benar dapat menghantarkan TV masa depan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Kim Weon Dae.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013