Ambon (ANTARA News) - Rumah Sakit Bergerak (RSB) senilai lebih dari Rp23 miliar yang dibangun pemerintah di Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku, sejak tahun 2012, tiba-tiba ambruk akibat struktur tanah pondasi bangunan labil.

"Rusaknya pondasi bangunan yang didirikan di atas tanah timbunan namun diduga kurang padat ini telah mengakibatkan lantai RSB bergerak turun dan ikut menyebabkan seluruh dinding hingga atapnya ikut ambruk," kata salah satu warga Tiakur, Olaf Unaweckli yang dihubungi dari Ambon, Sabtu malam.

Bangunan ini disebut Rumah Sakit Bergerak sebab konstruksinya sangat mudah dibongkar-pasang ketika akan dipindahkan ke lokasi lain sesuai kebutuhan tapi tiba-tiba ambruk pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 11.00 WIT.

Olaf mengatakan, ada dua pasien yang sementara menjalani rawat inap saat terjadi musibah tersebut ikut tertimpa reruntuhan material bangunan karena yang paling parah kerusakannya adalah ruang pasien bersama ruang laboratorium.

Bencana ini juga menyebabkan sejumlah peralatan medis diduga kuat ikut mengalami kerusakan seperti peralatan rontgen dan radiologi.

Para petugas kemudian mengevakuasi dua pasien yang sedang rawat inap ini ke Puskesmas Tiakur berserta seluruh peralatan canggih milik RSB Tiakur.

Sementara dr. Falda Laipeny bersama dua rekan dokter pegawai tidak tetap (PTT) yang bertugas di RSB Tiakur belum bisa dikonfirmasi untuk mendapatkan penjelasan resmi dari mereka.

"Karena kondisi tanahnya tidak rata, maka ketinggian pondasi RSB pada bagian belakangnya mencapai 1 meter lebih dan bagian tengah hingga depannya setinggi 60 Cm, namun diduga penimbunannya tidak disertai pemadatan sehingga tidak mampu menahan beban lantai dan bangunan yang berat," kata Olaf.

Sebab dasar bangunan RSB menggunakan lempengan besi yang rata atau plateser kemudian dipasangi keramik lagi pada bagian lantainya ditambah dengan beban berat dari bagian dinding dan atap, namun struktur tanahnya labil membuat bangunan ini tidak bisa bertahan lama.

"RSB Tiakur dikerjakan sejak tahun 2012 dan mulai dioperasikan awal tahun ini, namun kalau kita masuk di dalamnya dan berjalan selalu terdengar bunyi kresek di bagian lantai, dan musibah hari ini berawal dari runtuhnya lantai dasar bangunan hingga ikut menarik dinding dan atapnya," jelas Olaf. (D008/T007)

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013