Jakarta (ANTARA New) - Peneliti  Lembaga Klimatologi Politik (LKP) Usman Rachman mengatakan Partai Golkar perlu membuka peluang capres alternatif karena berdasarkan survey-survey diadakan LKP sejak 2012, termasuk hasil survey November ini, elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie selalu di bawah capres lain seperti  Joko Widodo, Prabowo, Wiranto, atau Megawati.

"Ini akan menunjukkan kesan ke publik bahwa Golkar tidak kekurangan kader berkualitas dan potensial," katanya saat mengumumkan hasil survei 1-10 November 2013 dengan metode wawancara berpandu kuesioner dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error plus minus tiga persen, Minggu.

Dari hasil survei LKP soal tingkat elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Golkar menunjukkan bahwa nama Aburizal Bakrie stagnan, sedangkan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso naik.

Usman menyampaikan kendati iklan di media massa sangat gencar, tingkat elektabilitas Aburizal  stagnan di bawah 20 persen sehingga tingkat elektabilitasnya makin didekati dua kader Partai Golkar lainnya, Jusuf Kalla dan Priyo Budi Santoso.

Hasil survei LKP menunjukkan elektabilitas Aburizal 19,6 persen, sedangkan Wapres Jusuf Kalla 15,2 persen dan Priyo 13,9 persen atau naik signifikan dari beberapa survei sebelumnya.

Sejumlah tokoh Golkar lainnya seperti Akbar Tandjung meraih 7,9 persen, Fadel Muhammad 6,7 persen, Agung Laksono 4,2 persen, Idus Marham 3,5 persen, Sharif Cicip Sutarjo 2 persen, Theo L Sambuaga 1,7 persen), Hajriyanto Tohari 1,5 persen, Setya Novanto 0,2 persen, responden yang menjawab rahasia 17,7 persen dan yang belum menentukan pilihan sebesar 5,9 persen.

"Survei ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan elektabilitas capres Partai Golkar Aburizal Bakrie dan kemungkinan munculnya capres alternatif dari internal Golkar," kata Usman.

Berdasarkan hasil survei itu, katanya, sulit bagi Aburizal untuk memenangkan Pilpres 2014, sekalipun Golkar berpeluang menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014, apalagi dalam survei itu banyak responden yang mengenal Aburizal karena kasus Lumpur Lapindo (34,9 persen) dan hanya 25,7 persen responden yang mengenalnya sebagai calon presiden.

Sedangkan yang mengenal dia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar (19,9 persen) dan mengenal sebagai pengusaha 19,5 persen.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013