Presiden masih menunggu langkah-langkah lebih lanjut, karena melalui Menlu telah diminta untuk meminta penjelasan resmi dari mereka, dan ini yang kita tunggu,"
Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuggu langkah positif Australia untuk menyelesaikan masalah isu penyadapan guna menyelamatkan hubungan baik yang terjalin antar kedua negara.

"Presiden masih menunggu langkah-langkah lebih lanjut, karena melalui Menlu telah diminta untuk meminta penjelasan resmi dari mereka, dan ini yang kita tunggu," katanya di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, "Kami tetap melihat bahwa perkembangan hari ini belum final dari sikap Pemerintah Australia dan kita berharap bahwa ada perkembangan positif untuk penyelamatan lebih lanjut hubungan kedua negara."

Menurut dia, Presiden menyayangkan sikap dan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbot yang tidak meminta maaf dan seolah meremehkan masalah ini dengan tidak memberikan klarifikasi yang jelas terkait hal itu.

"Bapak Presiden juga mengikuti perkembangan terakhir dimana kami mendengar bahwa tidak ada pernyataan maaf atau klarifikasi dari mereka. Tentu hal ini juga patut disayangkan, Presiden menyayangkan atas sikap dari PM Australia yang tidak meminta maaf atau memberi klarifikasi yang jelas mengenai hal ini," katanya.

Ia menambahkan, Pemerintah Australia telah menempatkan taruhan yang sangat besar terkait masa depan hubungan kedua negara dalam menyikapi hal itu. Untuk itu, ia berharap, Pemerintah Ausatralia dapat segera memberikan klarifiskasi dan menyelesiaakan masalah ini.

"Mudah-mudahan dalam 1--2 hari ke depan akan menjadikan isu ini lebih baik dengan cara-cara yang bisa kita terima. Atau setidaknya apa yang kita inginkan masyarakat luas juga menerima penjelasan atau keterangan dari mereka," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak menganggap remeh isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia seperti diberitakan sejumlah media dan akan terus mengevaluasi hubungan kedua belah pihak.

"Ini terus terang sesuatu yang tidak bisa dikecilkan atau diremehkan dampaknya. Kita telah panggil pulang Dubes kita di Canberra (Australia) untuk konsultasi, kita akan evaluasi hari demi hari," katanya. (*)

Pewarta: Panca Hari Prabowo dan Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013