Genewa (ANTARA News) - Iran dan enam kekuatan dunia mencapai sebuah kesepaktan pada Minggu (Senin dinihari WIB) untuk membatasi program nuklir Iran dengan imbalan bantuan atas sanksi-sanksi senilai 7 miliar dolar (4,3 miliar euro), setelah hari-hari pembicaraan intens di Jenewa.

Bertujuan meredakan sengketa panjang, pakta sementara antara Iran dengan Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, China, dan Rusia itu telah memenangkan dukungan kritis dari Pemimpin Tertinggi ulama Iran Ayatollah Ali Khamenei, menurut Reuters dalam laporannya.

Kesepakatan itu akan berlangsung selama enam bulan, sementara perjanjian permanen sedang diupayakan.

Presiden Barack Obama, menurut BBC, menyambut baik kesepakatan itu dan mengatakan itu akan "membantu mencegah Iran dari membangun senjata nuklir."

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan hak Iran untuk pengayaan uranium telah diakui. Tetapi Israel, bagaimanapun, mengatakan kesepakatan itu sebagai "kesalahan bersejarah".

Kekuatan-kekuatan dunia menduga bahwa program nuklir Iran diam-diam bertujuan mengembangkan bom nuklir, tuduhan yang secara konsisten dibantah oleh Iran.

Dalam siaran nasional pada Minggu, Presiden Rouhani mengulangi bahwa negaranya tidak akan mengembangkan senjata nuklir dan memuji kesepakatan itu dengan mengatakan itu sesuai dengan salah satu prinsip dasar Iran.

"Tidak peduli apa interpretasi yang diberikan, hak Iran untuk pengayaan telah diakui," katanya.

Teheran bersikeras harus diijinkan memperkaya uranium untuk digunakan dalam pembangkit listrik.

Setelah empat hari negoisasi, perwakilan dari apa yang disebut P5+1 kelompok negara-negara--AS, Inggris, Rusia, China, Prancis, dan Jerman--mencapai kesekapatan dengan Iran pada Minggu dinihari waktu Jenewa.

Berikut poin-poin penting kesepakatan itu yang telah dirilis oleh Gedung Putih:

- Iran akan menghentikan pengayaan uranium melebihi 5%, dan "menetralkan" persediaan uraniumnya yang diperkaya melebihi poin ini.  

- Iran akan memberikan akses yang lebih besar untuk inspektur termasuk akses setiap hari di situs nuklir Natanz dan Fordo.

- Tidak akan ada pengembangan lebih lanjut dari perkebunan Arak yang diyakini bisa menghasilkan plutonium.

- Sebagai imbalannya, tidak akan ada sanksi-sanksi baru terkait-nuklir selama enam bulan jika Iran mematuhi kesepakatan ini.

- Iran juga akan menerima bantuan atas sanksi-sanksi senilai 7 miliar dolar (4,3 miliar euro) pada sektor-sektor termasuk logam mulia.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kesepakatan itu akan membuat kawasan lebih aman bagi sekutu-sekutunya, termasuk Israel.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada kabinetnya bahwa itu adalah "kesalahan bersejarah" dan negaranya berhak untuk membela diri.

"Hari ini dunia menjadi tempat yang jauh lebih berbahaya karena rezim yang paling berbahaya di dunia membuat langkah signifikan dalam memperoleh senjata paling berbahaya di dunia," katanya.

Pada konferensi pers kemudian, Netanyahu mengatakan Israel tidak akan terkait dengan kesepakatan tersebut.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013