Ini merupakan momen penting bukan hanya bagi `achievement` pribadi, namun juga bagi kelangsungan lembaga ini untuk penyempurnaan organisasi,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri melantik tujuh pejabat eselon satu di lingkungan Kementerian Keuangan, menggantikan pejabat eselon satu sebelumnya yang telah memasuki batas usia pensiun.

"Ini merupakan momen penting bukan hanya bagi achievement pribadi, namun juga bagi kelangsungan lembaga ini untuk penyempurnaan organisasi," kata Chatib dalam memberikan sambutan pelantikan di Jakarta, Rabu.

Pejabat yang dilantik adalah Askolani sebagai Direktur Jenderal Anggaran menggantikan Herry Purnomo yang telah memasuki batas usia pensiun dan Marwanto Harjowirjono sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan menggantikan Agus Suprijanto yang juga telah memasuki batas usia pensiun.

Boediarso Teguh Widodo sebagai Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menggantikan Marwanto Harjowirjono, serta Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menggantikan Rahmat Waluyanto yang telah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan.

Kemudian, Purwiyanto sebagai Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Isa Rachmatarwata sebagai Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal serta Andin Hadiyanto sebagai Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional.

Selain itu, Menteri Keuangan juga memberhentikan Permana Agung Daradjatun sebagai Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional serta Ngalim Sawega sebagai Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal.

Chatib meminta para pejabat eselon satu yang baru dilantik untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin, mengingat tantangan ekonomi pada 2014 sangat berat karena pemerintah berupaya melakukan stabilisasi dengan banyaknya tantangan.

"Seseorang akan diuji ketika memiliki kewenangan untuk menjalankan tugas bukan pada masa-masa mudah, tapi masa-masa sulit, disini ada peluang untuk menunjukkan karakter dalam situasi turbulence karena situasi perekonomian 2014 sungguh tidak mudah," katanya.

Chatib mengatakan upaya stabilisasi sektor keuangan tersebut dapat menurunkan angka pertumbuhan, namun apabila tantangan dapat dijalankan maka pada 2015 kondisi perekonomian dapat lebih baik dan pertumbuhan ekonomi dapat kembali meningkat.

"Pada 2015 kita dapat bernafas lega apabila bisa menjalankan proses pada 2014, sayang sekali pada era ini kita tidak bisa datang dengan pertumbuhan ekonomi di atas enam persen seperti yang kita inginkan. Tapi inilah pengorbanan dan semua berada di tangan anda untuk proses selanjutnya," katanya. (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013