Pemerintah Jepang menyumbang 7.690.000 yen."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Jepang bekerja sama mengurangi kemacetan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melalui proyek percontohan penyempurnaan infrastruktur dan manajemen lalu lintas di Simpang Mampang

"Pemerintah Jepang menyumbang 7.690.000 yen,"  Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Shigeru Ushio, di Jakarta, Sabtu.

Berdasarkan riset dan koordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperlihatkan ada 30 titik simpul kemacetan di Jakarta dan Simpang Mampang, sehingga dijadikan proyek perdana dalam kerja sama Indonesia-Jepang.

Riset dan rekayasa teknis program itu dilaksanakan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang melibatkan kontraktor, auditor, dan pengawasan dilakukan konsultan Indonesia.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan bahwa saat ini sudah ada tiga simpang yang infrastrukturnya diperbaiki, yaitu Mampang, Megaria, dan Harmoni. Simpang-simpang lain yang akan menyusul, antara lain Kuningan, Tanah Abang, dan Gunung Sahari.

"Sebenarnya hampir semua persimpangan bisa diperbaiki karena lalu lintas itu dinamis dan volume kendaraan terus meningkat," katanya menambahkan.


Kerja sama penyempurnaan Simpang Mampang tersebut melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Jepang dan kegiatan tanggung jawab sosial korporat (Corporate Social Responsibility/CSR) Yayasan Toyota Astra bersama Toyota Indonesia.

Pembenahan meliputi pembuatan putaran Timur-Timur di bawah flyover Mampang, pembuatan yellow box, penahan laju, dan zebra cross di seluruh kaki simpang yang dikerjakan selama dua bulan.

Pembenahan itu bertujuan untuk mengatur agar lalu lintas dari Jalan Kapten Tendean dan Jalan Mampang Prapatan tidak semrawut.

Ada pula rekayasa pulau lalu lintas untuk memperlancar lalu lintas, misalnya pemangkasan areal mirip pulau lalu lintas di mulut simpang arah selatan memberikan satu lajur tambahan bagi kendaraan dari arah selatan (Mampang Prapatan) menuju arah barat (Kapten Tendean) sehingga panjang antrean kendaraan menurun. (*)




Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013