JENA, Jerman, 3 Desember 2013 (ANTARA/PRNewswire-FirstCall) --

Hasil uji klinis TARGIT-A internasional yang memakan waktu selama 5 tahun mendukung radioterapi intraoperatif yang ditargetkan (TARGIT) yang menggunakan ZEISS INTRABEAM sebagai subjek perbandingan dengan radioterapi sinar eksternal (EBRT) untuk perawatan terhadap beberapa pasien kanker payudara stadium awal terpilih.

The Lancet mempublikasikan hasil uji klinis TARGIT-A

Uji klinis terbaru pengobatan kanker payudara, yang dipublikasikan oleh The Lancet, salah satu jurnal kedokteran terkemuka di dunia, menunjukkan bahwa satu pecahan radioterapi intraoperatif yang ditargetkan (TARGIT) yang menggunakan ZEISS INTRABEAM® pada saat proses lumpektomi menunjukan hasil yang sama dibandingkan dengan penggunaan radiasi sinar eksternal (EBRT) tradisional selama tiga hingga enam pekan setelah operasi konservasi payudara - yang diujikan terhadap sejumlah pasien terpilih.  

"Manfaat TARGIT yang paling penting bagi para pasien kanker payudara adalah pengobatan ini memungkinkan sang pasien untuk menyelesaikan pengobatan lokal keseluruhannya pasca operasi, dengan risiko keracunan yang kecil terhadap organ payudara, jantung, dan lainnya. Penelitian kami mendukung penggunaan TARGIT berbarengan dengan proses lumpektomi, dengan penyeleksian pasien sangat ketat, dan harus memungkinkan pasien dan para dokter mereka untuk membuat pengindividualisasikan pilihan terkait cara pengobatan payudara, penghematan waktu dan uang, dan hidup mereka," ungkap Profesor Jayant S. Vaidya, FRCS MD, PhD dari grup investigator TARGIT internasional, pada siaran pers publikasi penelitian yang dirilis oleh The Lancet.    

Sejak tahun 1998, grup penelitian TARGIT telah mengkaji apakah radioterapi terhadap pengobatan tumor pada proses pembedahan untuk mengurangi risiko rekurensi pada kanker payudara stadium awal sama efektifnya dengan EBRT tradisional yang memakan waktu tiga hingga enam pekan.

Pada umumnya, pengobatan EBRT payudara keseluruhan diberikan setelah pasien menjalankan proses lumpektomi (operasi konservasi payudara) untuk mengurangi risiko rekurensi kanker pada payudara dan kematian akibat kanker payudara. EBRT biasanya diberikan selama tiga hingga enam pekan sehingga mewajibkan pasien untuk mendapatkan pengobatan di pusat radioterapi selama 20-30 hari. Pada sejumlah kasus, pasien yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pembedahan konservasi payudara, tapi tinggalnya jauh dari pusat radioterapi dan tidak bisa menjalani pengobatan pasca operasi harian, dapat menjalani operasi mastektomi sebagai alternatif.

Pada pendekatan TARGIT, selama proses pembedahan pasca pengangkatan tumor, jaringan yang terjangkit tumor disinari menggunakan ZEISS INTRABEAM. Hasil kajian TARGIT menunjukkan bahwa radioterapi intraoperatif yang ditargetkan yang menggunakan ZEISS INTRABEAM dapat mengurangi risiko rekurensi kanker sama efektifnya dengan pengobatan penyinaran tradisional terhadap sejumlah pasien dengan karsinoma duktal invasif yang memakan waktu 3 hingga 6 pekan.      

Hingga kini, uji coba TARGIT-A merupakan uji klinis multi pusat pengobatan secara random untuk radioterapi intraoperatif (IORT) dalam penyinaran payudara parsial, dengan 3451 pasien yang tersebar di 33 pusat pengobatan internasional di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. Pengujian TARGIT-A diterapkan berdasarkan pendekatan berbasis risiko masing-masing pasien, yang berarti pasien yang menjalani TARGIT pada saat proses operasi yang dimunculkan pada patologi akhir, mendapatkan EBRT tambahan - hanya 15% dari seluruh pasien yang memperoleh EBRT tambahan. Hasil pengujian terhadap rekurensi lokal yang memakan waktu selama 5 tahun dan analisis awal dari kelangsungan hidup keseluruhan pengujian TARGIT-A kini telah dipublikasikan.

Perbedaan rekurensi lokal 5 tahun antara TARGIT dan EBRT ialah kurang dari 2,5%, sehingga hal ini dianggap "tidak lebih buruk (non-inferior)" dibandingkan dengan EBRT standar (dosis harian selama 3-6 pekan) dalam mengobati kanker. Tingkat kematian dengan TARGIT mencapai 3,9%, sedangkan dengan EBRT mencapai 5,3% - hasil ini diambil berdasarkan sejumlah kematian yang disebabkan masalah kardiovaskular dan kanker lainnya.  

Berdasarkan komparasi statistik rekurensi kanker payudara, para penyusun laporan menyimpulkan jumlah kematian dan efek samping antara TARGIT dan EBRT: "Pelaksanaan TARGIT bersamaan dengan lumpektomi dalam pendekatan berdasarkan risiko seharusnya dianggap sebagai sebuah opsi bagi pasien kanker payudara yang memenuhi syarat yang dipilih secara hati-hati sesuai dengan protokol pengujian TARGIT-A."

"Pujian kami alamatkan kepada grup TARGIT internasional yang dipelopori oleh Profesor Jayant Vaidya dan Profesor Michael Baum atas penelitian hebat terhadap penemuan opsi pengobatan kanker terbaru yang akan memberikan manfaat signifikan bagi para penderita kanker payudara. Kami akan mendorong para onkologis dan ahli kanker payudara seluruh dunia untuk menggunakan hasil riset dari grup TARGIT, dimana nantinya akan meningkatkan penggunaan alat ZEISS INTRABEAM untuk melawan kanker," ujar Dr. Ludwin Monz, Presiden dan CEO Carl Zeiss Meditec AG.

Publikasi hasil riset TARGIT-A dari Lancet dapat dilihat di:
http://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(13)61950-9/abstract
http://www.meditec.zeiss.de/presse  


Carl Zeiss Meditec AG

Carl Zeiss Meditec AG (ISIN: DE0005313704) adalah salah satu perusahaan teknologi medis dunia terkemuka. Perusahaan ini menciptakan berbagai teknologi inovatif dan solusi yang dirancang untuk membantu para dokter meningkatkan kualitas kesehatan para pasien mereka. Perusahaan ini adalah penyedia solusi diagnosis dan pengobatan penyakit mata, termasuk implan dan peralatan sekali pakai. Perusahaan ini menciptakan solusi visualisasi inovatif dalam sektor pembedahan mikro. Portofolio teknologi medis Carl Zeiss Meditec mencakup berbagai teknologi berorientasi masa depan seperti radioterapi intraoperatif. Pada tahun anggaran 2011/12 (yang berakhir pada 30 September), perusahaan yang mempekerjakan hingga 2.400 karyawan ini menghasilkan pemasukan total hingga 862 juta euro. Kantor pusat Carl Zeiss Meditec terletak di Jena, Jerman.

Perusahaan ini memiliki sejumlah perusahaan subsider di Jerman dan luar Jerman: lebih dari 50 persen karyawannya berbasis di AS, Jepang, Spanyol, dan Perancis. Pusat Aplikasi dan Riset di India (CARIn), yang terletak di Bangalore, India, dan Pusat Inovasi Penelitian dan Pengembangan Carl Zeiss di Shanghai, China memperkuat pengaruh perusahaan ini di negara-negara yang memiliki perkembangan sangat pesat tersebut. Sekitar 35 persen saham Carl Zeiss Meditec dimiliki oleh publik. Sementara sisanya, sekitar 65%, dimiliki oleh Carl Zeiss AG, salah satu perusahaan terbesar di dunia di bidang optik dan optoelektronik. Perusahaan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi industrial, riset, teknologi medis, dan optik selama lebih dari 160 tahun dan turut meningkatkan kualitas hidup orang-orang di seluruh dunia.

Carl Zeiss AG, Oberkochen, dimiliki sepenuhnya oleh Carl Zeiss Foundation.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://www.meditec.zeiss.com

Kontak pers:
Jann Gerrit Ohlendorf, Group Communications, Carl Zeiss Meditec AG
Phone +49(0)3641-220-331, Email: press.meditec@zeiss.com

Alice Swinton, Group Communications, Carl Zeiss Meditec, Inc.
Phone +1-925-557-4317, Email: alice.swinton@zeiss.com

Untuk investors:
Sebastian Frericks, Investor Relations, Carl Zeiss Meditec AG
Phone +49(0)3641-220-116, Email: investors.meditec@zeiss.com

Sumber: Carl Zeiss Meditec AG   

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013