Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat mendesak Beijing membatalkan pengaturan penerbangan baru yang dibentuk oleh zona pertahanan udara baru yang dikecamnya sebagai membingungkan dan cenderung meningkatkan risiko kecelakaan.

"Posisi umum kami sebagai pemerintah AS adalah bahwa kita tidak menerima persyaratan China," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki seperti dilaporkan AFP.

Bulan lalu Beijing mengumumkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) atas Laut China Timur termasuk gugusan pulau yang disengketakan dengan Jepang sehingga semua pesawat harus mematuhi perintah China atau menghadapi "langkah darurat defensif" yang tak ditentukan.

Psaki mengecam pengumuman yang dibuat tanpa "konsultasi sebelumnya" itu dan menyebutnya tumpang tindih dengan banyak zona lain yang dibentuk Jepang dan Korea Selatan.

"Fakta bahwa pengumuman China telah hanya menyebabkan kebingungan dan meningkatkan risiko kecelakaan lebih lanjut menegaskan validitas keprihatinan kami dan perlunya China untuk membatalkan prosedur itu," katanya kepada wartawan.

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Amerika Serikat tetap sangat memprihatinkan zona pertahanan udara baru China itu.

"Ini merupakan kesempatan bagi Wakil Presiden Biden untuk mengangkat keprihatinan kami secara langsung dengan para pembuat kebijakan di Beijing dan mencari kejelasan mengenai niat China dalam membuat langkah-langkah itu pada saat ini," kata Carney merujuk Joe Biden yang akan segera mengadakan lawatan ke Timur Jauh.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013