Untuk sementara, ada dua UIN yang diproyeksikan bertaraf internasional. Hal ini sangat membanggakan dan berharap menular ke UIN-UIN yang lain,"
Surabaya (ANTARA News) - Kementerian Agama RI akan memproyeksikan dua Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional, yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

"Untuk sementara, ada dua UIN yang diproyeksikan bertaraf internasional. Hal ini sangat membanggakan dan berharap menular ke UIN-UIN yang lain," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali di Surabaya, Rabu.

Ia mencontohkan, UIN di Malang saat ini terdapat sejumlah mahasiswa dari 28 negara. Menurut Suryadharma Ali, banyaknya mahasiswa luar negeri yang kuliah di universitas Islam menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia sangat luar biasa.

Khusus kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, pihaknya berharap mampu menjadi daya tarik, sehingga mahasiswa asing tidak segan menuntut ilmu di Surabaya.

"UINSA belum masuk proyeksi bertaraf internasional karena masih baru. Kami memberikan kesempatan dulu agar akreditasinya rata-rata menjadi A dan targetnya menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional," katanya.

Ketua Umum DPP PPP itu juga berharap komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membantu sarana dan prasarana pembangunan. Sebab, lanjut dia, perubahan status memerlukan banyak ruang kuliah dan menambah fasilitas, sehingga minat mahasiswa berdatangan ke Jatim menuntut ilmu di UIN.

Kementerian Agama saat ini juga terus melakukan peningkatan kualitas lembaga pendidikan yang dikelolanya. Khusus untuk pendidikan tinggi agama Islam, pihaknya mengambil kebijakan baru untuk meningkatkan pelayanan agar mampu menyerap dan melayani keinginan masyarakat menuntut ilmu agama.

Di samping IAIN menjadi UIN Sunan Ampel, beberapa waktu lalu IAIN Aceh juga telah beralih status menjadi UIN. Kemudian, IAIN di Sumatera Utara tidak lama lagi juga akan berubah UIN. Sedangkan IAIN di Palembang tengah dalam pembahasan.

"Bukannya kami mengumbar lembaga perguruan tinggi Agama Islam. Tetapi kenyataannya perguruan tinggi belum melayani keinginan banyaknya pihak yang menempuh pendidikan di sana. Dari tahun ke tahun peningkatan mahasiswa sangat luar biasa. Peminatnya pada 2010-2013 dari 120 ribu menjadi 300 ribu calon mahasiswa," katanya.

Program lainnya, yakni pemerataan model pendidikan UIN antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Suryadharma Ali menilai, pendidikan di barat tidak boleh sama dengan timur karena kondisinya yang berbeda.

"Justru kalau disamakan maka tidak akan adil. Tapi dengan adanya pemerataan maka mahasiswa yang tingga di Indonesia Timur tidak perlu ke Jakarta atau Surabaya karena pendidikan yang sesuai dengan daerahnya," kata dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku pihaknya akan memberikan kontribusi dan pengembangan demi kemajuan UINSA.

"UIN Sunan Ampel ini sudah dari lama menjadi mimpi semua pihak. Kini mimpi itu jadi kenyataan dan Pemprov siap berkontribusi demi kemajuan universitas," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.(*)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013