Cianjur (ANTARA News) - Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap dua orang korban banjir bandang di Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Suhara, di Cianjur, Kamis, mengatakan, BPBD bersama TNI, Polri, SAR dan relawan masih terus mencari korban hanyut, Kusnadi dan Karna warga setempat.

"Selain itu, BPBD masih mendata kerusakan rumah dan kerugian dampak dari peristiwa ini. Warga saat ini masih mengalami trauma karena peristiwa tersebut, sekitar 76 orang sudah mengungsi ke rumah keluarganya dan sebagian lainnya mengungsi ke tempat aman," katanya.

Dia menjelaskan, lahan pemukiman warga yang rusak akibat bencana tersebut, sudah tidak bisa dibangun pemukiman kembali. Pasalnya, lahan tersebut telah menjadi sungai karena tergerus air.

"Kami berencana malakukan rapat kordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, untuk rencana relokasi pemukiman penduduk yang ada wilayahnya rawan bencana banjir itu," ungkapnya.

Saat ini Sungai Cidamar yang membentang disepanjang wilayah tersebut, terus melebar hingga pemukiman penduduk pascabanjir bandang.

Selain 13 rumah yang hanyut, banyak rumah warga yang terancam ambruk. Sehingga, pihaknya perlu merelokasi warga ke wilayah yang lebih aman dari jangkauan banjir bandang yang setiap tahun melanda.

Sementara itu, tutur dia, korban banjir bandang telah menerima bantuan berupa makan ringan, pakaian layak dan selimut. Bantuan lainnya akan segera dikirimkan dari BPBD untuk para korban.

"Bantuan lainnya akan segera tiba. Hari ini kami mengirimkan beras dan sedang dalam perjalanan menuju tempat pengungsian. Sedangkan pencarian korban akan kami akhiri besok, tergantung situasi jika cuaca bagus akan dilanjutkan hingga satu pekan," tandasnya.

Sedangkan Ketua Satgana Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Rudi Sachdiar

Hidajath, menuturkan, selain mengirimkan bantuan makanan, PMI mengirimkan relawan untuk pencarian korban yang hayut dan belum ditemukan.

Selain itu, PMI mengirim Tim medis ke wilayah Cidaun untuk mengantisipasi terjadinya serangan berbagai penyakit menimpa para pengungsi.

"Tim medis sudah berada di Cidaun. Kita antisipasi kemungkinan adanya serangan penyakit pada warga seperti diare, Ispa, penyakit kulit dan sebagainya dengan mendirikan posko kesehatan. Sampai saat ini kondisi pengungsi baik-baik saja," katanya.(*)

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013