New York (ANTARA News) - Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa berolahraga selama satu hingga dua jam setiap hari bisa memberikan dampak optimal terhadap kesehatan remaja.

Dalam hasil studi yang dipublikasikan jurnal Archives of Disease in Childhood, para peneliti mengatakan hanya berolahraga beberapa jam per minggu atau mendekati tiga jam atau lebih dalam sehari cenderung tidak baik dampaknya bagi tubuh remaja.

"Olahraga tak hanya berdampak baik bagi tubuh, tetapi juga otak dan emosi, pikiran dan suasana hati," kata Dr. Arnaud Merglen dari Hospital for Sick Children di University of Toronto yang memimpin studi yang dilaksanakan di  School of Medicine University of Lausanne di Swiss.

"Mekanisme aktivitas rendah dan aktivitas sangat tinggi mungkin tidak sama, tetapi hasilnya tampaknya cukup mirip," katanya kepada Reuters Health lewat surel.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan anak-anak sampai usia 18 tahun setidaknya berolahraga satu jam dalam sehari.

Tapi belum ada banyak bukti tentang partisipasi olahraga yang terbaik untuk remaja, kata Merglen.

Ia dan rekannya melakukan survei pada 1.245 remaja Swiss berusia 16 hingga 20 tahun. Mereka antara lain bertanya kepada peserta tentang berapa banyak waktu yang digunakan untuk berolahraga dalam sepekan.

Peserta juga mengisi survei singkat tentang kesehatan mereka yang diukur dengan skala nol sampai 25, dengan skor di bawah 13 mengindikasikan kesehatan yang buruk.

Para peneliti membagi remaja dalam empat kelompok berdasarkan lamanya berolahraga dalam sepekan yakni rendah (nol - 3,5 jam), sedang (3,6 - 10,5 jam), tinggi (10,6 - 17,5 jam) dan sangat tinggi (lebih dari 17,5 jam).

Sekitar 19 persen dari 438 remaja yang berolahraga paling singkat dilaporkan tidak merasa ceria, santai, dan berenergi secara teratur.

Hal serupa terjadi pada 18 persen dari 60 remaja yang paling banyak berolahraga dan kesehatannya paling buruk.

Sekitar sembilan persen dari 517 anggota kelompok remaja dengan tingkat olahraga sedang yang kesehatannya buruk dan empat persen dari 230 kelompok remaja dalam kategori olahraga tinggi.

"Meski menggandakan rekomendasi waktu olahraga mingguan hingga 14 jam tampaknya lebih baik untuk kesehatan mental dan fisik remaja, melampaui ini kemungkinan lebih berisiko," kata Merglen.

Penelitian ini tidak membuktikan olahraga menyebabkan perasaan kurang sehat namun hanya menunjukkan korelasi.

"Ini studi yang menarik, dan langkah awal yang baik," kata Dr Amanda Weiss Kelly, kepala kedokteran olahraga di University Hospitals Rainbow Babies yang tidak terlibat dalam studi.

"Tetapi yang benar-benar kita butuhkan adalah studi yang menyertakan ribuan anak berusia lima tahun dan mengikuti mereka sampai 10-15 tahun kemudian lalu melihat apa yang mereka lakukan berdasar latihan fisik yang mereka ikuti," jelasnya.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013