Saya tahu lawan (Shipo Taliwe) juga akan tampil dengan gaya yang sama dengan saya...
Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas ringan IBO Daud Yordan mengaku berdebar-debar beberapa jam menjelang pertarungannya melawan petinju Afrika Selatan Sipho "Tsunami" Taliwe di Metro City, Perth, Australia Barat, Australia, Jumat malam pukul 10.30 waktu setempat.

"Lumayan deg-degan nih....tetapi perasaan seperti itu normal saja," kata petinju dengan rekor bertarung 31 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jumat.

Apalagi, pertarungan melawan petinju Afrika Selatan itu merupakan yang pertama kali untuk mempertahankan gelar yang direbutnya saat mengalahkan petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.

Menurut petinju dari Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut, dirinya akan naik ring pada pukul 10.30 waktu setempat. "satu atau dua jam lagi saya berangkat ke tempat pertarungan," katanya.

Makanya, suami dari Angela Megaria Panuda itu, minta doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia supaya bisa membawa kembali gelar juara dunia tersebut ke Tanah Air. "Saya mohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia supaya bisa mempertahankan gelar juara dunia," katanya.

Daud Yordan dijadwalkan naik ring setelah partai tambahan termasuk petinju Indonesia dari Sasana Sindoro Semarang Rasmanudin melawan petinju Filipina Roberto Lerio kemudian dilanjutkan pertarungan antara pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA Chris John melawan Simpiwe "13" Vetyeka.

Ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut berjanji tampil agresif menghadapi Sipho Taliwe sejak ronde-ronde awal.

"Saya tahu lawan (Shipo Taliwe) juga akan tampil dengan gaya yang sama dengan saya sehingga saya harus tampil menekan sejak dari ronde ke ronde supaya tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk melancarkan pukulan," katanya.

Ia mengatakan pada ronde-ronde awal memang lebih banyak melakukan penjajakan terhadap lawan untuk melancarkan strategi yang telah disiapkan.

Meskipun sifatnya hanya penjajakan, kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, dirinya tetap mengawali pertarungan dengan tempo dan irama yang tinggi. "Pada ronde awal memang sifatnya penjajakan tetapi saya tetapi menekan dia," katanya.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013