Pretoria (ANTARA News) - Rakyat Afrika Selatan mendapat kesempatan kedua untuk memberi penghormatan terakhir kepada Nelson Mandela, sehari setelah istrinya Graca Michel bergabung dengan ribuan pelayat menyampaikan tindakan serupa di depan peti jenazah yang sengaja dibuka untuk publik itu.

Berbaju serba hitam, berkacamata dan kerudung hitam Graca Machel meletakkan kedua tangannya di peti jenzah sebelum berbalik pergi Rabu kemarin.

Kemudian, para presiden, para raja dan ribuan rakyat Afrika Selatan melakukan hal serupa. Beberapa berdoa, beberapa memaksa mendekat peti jenazah, beberapa lainnya jatuh pingsan.

Di antara tamu terhormat yang datang adalah mantan musuh politik Mandela, FW de Klerk, mantan istri Winnie Madikizela-Mandela dan musisi pentolan band U2 yang juga aktivis, Bono.

Rocker asal Irlandia ini datang bersama isrtinya Ali dan juga diapit oleh mantan sekretaris pribadi Mandela, Zelda le Grange.

Rakyat Afrika Selatan antusiastis mengikuti acara penghormatan terakhir untuk sang ikon demokrasi tersebut.

"Saya tak pernah bertemu Mandela, oleh karena itu ini adalah satu-satunya kesempatan saya dan penting bagi saya memberikan penghormatan saya. Saya orang Afrika Selatan, saya mesti ada di sini," kata Vaughan  Motshwene yang berumur 28 tahun.

Sejumlah orang bergembira namun lebih banyak lagi yang berlinang air mata, khawatir kematian Mandela akan membuka babak baru sejarah Afrika Selatan.

"Rasanya seperti akhir sebuah zaman. Semua kesempatan yang saya dapat namun tak pernah didapat orangtua saya, adalah berkat Madiba," kata pegawai pemerintah, Faaiqia Hartley (27).

Peti jenazah terbuka Mandela ditempatkan di sebuah amfiteater yang nanti akan dinamai kembali dengan nama Nelson Mandela, sementara peti jenasah terbuka itu akan berada di sana selama tiga hari.

Perjalanan terakhir Mandela melalui Pretoria adalah simbol dan napak tilas perjuangan semasa hidupnya.

Prosesi ini melewati penjara pusat di mana dia dibui pada 1962 karena tuduhan menghasut dan meninggalkan negara secara ilegal.

Simbol lain yang dilewati adalah Istana Keadilan, yaitu pengadilan di mana Mandela menjalani peradilan pada 1963-64 atas tuduhan pengkhianatan dan sabotase.

Prosesi akan berlangsung sampai esok Jumat dan akan selalu berakhir di Union Buildings di mana presiden-presiden Afrika Selatan sebelumnya menandatangani aspek-aspek sistem apartheid menjadi hukum.

Selanjutnya jenazah Mandela akan dimakamkan di desa Qunu hari Minggu.

Sebelumnya jenazah Mandela berada di Soweto untuk upacara penghormatan terakhir yang dihadiri puluhan ribu orang di Stadion Piala Dunia di mana Presiden AS Barack Obama menyampaikan pepujian untuk sang mendiang.

Obama sampai menepis kritik kubu Republik karena saat itu dia bersalaman dengan pemimpin Kuba, Raul Castro.  Gedung Putih berkilah bahwa kejadian itu tak direncanakan, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013