Shenzhen (ANTARA) - Shenzhen, kota pusat teknologi di China selatan, telah memasang 362 fasilitas stasiun pengisian daya listrik supercepat (supercharging) per 30 April, angka yang melampaui jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), demikian disampaikan otoritas setempat.

Jumlah supercharger di Shenzhen, yang mampu mengisi daya kendaraan listrik hingga 80 persen atau lebih dalam waktu 10 menit, diperkirakan akan mencapai 1.000 unit pada akhir tahun ini, menurut komisi pembangunan dan reformasi Shenzhen.

Pada Juni 2023, Shenzhen yang terletak di Provinsi Guangdong itu meluncurkan upaya untuk membangun "kota supercharger" guna memfasilitasi pertumbuhan armada kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), yang melampaui 970.000 unit pada akhir 2023 dan menyumbang sekitar 60 persen dari total kendaraan.

Sebagian besar supercharger baru dibangun di atas fasilitas pengisian daya publik yang sudah ada dan didistribusikan di kompleks bisnis besar, stasiun bus, dan kawasan industri, menurut komisi tersebut.

Tingkat kepemilikan NEV di China terus naik dalam beberapa tahun terakhir, dengan NEV yang digunakan meningkat menjadi 20,41 juta unit pada akhir 2023.

Jaringan fasilitas pengisian daya NEV di negara tersebut tumbuh 65 persen secara tahunan (year on year) pada 2023, mencapai hampir 8,6 juta akhir tahun lalu, menurut Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China.
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024