Saya melihatnya positif...saya Ok saja dengan aturan baru ini,"
London (ANTARA News) - Pebalap asal Meksiko Sergio Perez mengikuti usul populer tapi kontroversial tentang penggandaan poin yang dinyatakan baru-baru ini, ketika Kamis memberikan komentar tentang hal itu.

Juara dunia empat kali dari tim Red Bull, Sebastian Vettel, menyebutkan usul penggandaan poin pada akhir lomba tahun depan dengan istilah "absurd" dan para penggemar otomotif umumnya menyebutkan di media sosial bahwa hal itu tidak perlu.

Perez, dalam pengumuman dirinya sebagai pebalap Force India setelah kehilangan tempat di McLaren, mengeluarkan pendapat berbeda.

"Bagi sebagai orang usul aturan baru itu mungkin salah, tapi saya berpikir positif. Saya kira ini akan menciptakan banyak hal baru pada akhir perlombaan, karena ini dapat menyebabkan perubahan besar bagi setiap pebalap," katanya kepada wartawan dalam presentasi tim itu.

"Saya melihatnya positif...saya Ok saja dengan aturan baru ini," ujarnya.

Force India mengumpulkan total 77 poin tahun lalu dan berada di urutan keenam. Bila mereka menang pada lomba terakhir di Abu Dhabi musim depan, dengan angka sama, misalnya, maka mereka mendapat 50 poin, bukan lagi 25 poin, sehingga bisa saja setiap tim akan menyodok ke atas pada klasemen akhir.

Badan Penyelenggara Formula Satu juga memberi peluang kepada pebalap untuk memilih nomor kendaraan mereka, kecuali nomor satu - untuk sang juara, bila ia menginginkannya.

Perez mengatakan, ia akan memilih nomor 11, bila diijinkan, dan juga setuju dengan aturan itu.

"Sejak kecil saya selalu mengenakan nomor 11 ketika masih berlomba karting. Alamat email saya juga ada angka 11 nya," ujarnya, "Banyak hal yang saya lakukan dengan angka 11, jadi saya tandai diri saya dengan angka 11."

Nomor dua mungkin kurang populer, karena tidak akan ada pebalap yang ingin menjadi nomor dua, tetapi Perez menyatakan bisa saja seseorang mengingkan nomor itu.

"Ada karakter aneh di Formula Satu, jadi saya kira ada saja orang yang nanti akan mengenakan nomor itu. Karena nomor merupakan identifikasi diri," katanya.

(Uu.A008/A016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013