Bila ingin anak bilingual atau lebih, lakukan dengan cara yang terstruktur. Misalnya jika anak sudah mengerti 'satu dua tiga' baru ajarkan 'one two three',"
Jakarta (ANTARA News) - Sebagian orangtua masa kini ingin anaknya dapat menguasai lebih dari satu bahasa sejak dini. Namun, perlu metode yang tepat untuk mengajarkan beberapa bahasa pada anak karena dapat menyulitkan anak dalam berbicara.

Ketua Divisi Tumbuh Kembang RSUD Dr. Soetomo Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA (K) menyarankan agar anak diajari satu bahasa utama dalam dua tahun pertama. Setelah anak sudah memahami bahasa primer, barulah orangtua boleh mengajari bahasa lainnya.

"Bila ingin anak bilingual atau lebih, lakukan dengan cara yang terstruktur. Misalnya jika anak sudah mengerti 'satu dua tiga' baru ajarkan 'one two three'," kata dia di Jakarta, Jumat.

Soal usia, tidak ada patokan kapan idealnya anak boleh diajari bahasa lain. Yang terpenting adalah anak harus paham betul tentang satu bahasa primer sebelum dikenalkan dengan bahasa kedua.

Lebih lanjut, dia mengatakan interaksi verbal antara orangtua dengan anak berpengaruh besar terhadap kemampuan bicaranya. Semakin "cerewet" orangtua, semakin banyak kosakata yang diserap anak dan meningkatkan kemampuan bahasanya.

Meskipun demikian, orangtua harus memilah kata-kata yang diajarkan untuk anak usia dini. Ahmad mengatakan orangtua sebaiknya menggunakan kata-kata yang sering dipakai anak dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari.

"Banyaklah berinteraksi dengan menyebut kalimat yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mama, papa, susu, mandi, makan," ujarnya.

Bagi orangtua yang keduanya bekerja, tugas "mengisi" kosakata anak dapat terbengkalai karena interaksi dengan anak berkurang.

Ahmad mengatakan salah satu solusinya adalah menyediakan pengasuh yang rajin berinteraksi secara verbal dengan anak untuk merangsang perkembangan bicara dan bahasa.

"Jika kesulitan mencari pengasuh yang sesuai, salah satu yang bisa jadi pilihan adalah neneknya," imbuh dia. (*)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013