Metode seperti yang sehari-hari dilakukan aparat teritorial mulai dari bintara pembina masyarkat, komandan rayon militer, komandan distrik militer, komando resor militer, dan panglima daerah militer,"
Surabaya (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat menggunakan metode pendekatan masyarakat dalam pengamanan Pemilihan Umum 2014.

"Metode seperti yang sehari-hari dilakukan aparat teritorial mulai dari bintara pembina masyarkat, komandan rayon militer, komandan distrik militer, komando resor militer, dan panglima daerah militer," kata Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal (TNI) Budiman selepas memimpin peringatan Hari Juang Kartika di lapangan Komando Daerah Militer V/Brawijaya Surabaya, Minggu.

Kasad mengatakan TNI AD juga menyiapkan satuan setingkat kompi dari batalyon infanteri, batalyon bantuan tempur, ataupun bantuan administrasi jika dibutuhkan untuk pengamanan pemilu.

"Tapi, pengamanan yang paling utama adalah dari rakyat sendiri. Saya percaya rakyat tidak mudah tergoda politik," kata Kasad.

Kasad mengatakan persiapan TNI AD untuk pengamanan Pemilu 2014 meliputi persiapan alat komunikasi, kendaraan, dan kemampuan penguasaan teknologi informasi untuk para pejabat teritorial dari tingkat bintara pembina desa (babinsa) sampai dengan komando daerah militer.

"Tugas utama pengamanan pemilu diberikan kepada Kepolisian, tapi kami pun mendapat anggaran dari pemerintah untuk pengamanan pemilu," katanya.

Selain pengamanan Pemilu 2014, Kasad juga mengatakan TNI AD mengajak pemerintah daerah untuk menjaga pengeluaran daerah dan memprioritaskan pengeluaran untuk rakyat.

"Kami juga akan membantu kegiatan-kegiatan pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat yang dilakukan di daerah seperti masalah bencana, pertanian, pendidikan, dan kebudayaan," ujar Kasad.
(I026/N002)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013