Seoul (ANTARA News) - Ribuan selebaran propaganda Korea Utara berjatuhan pada Senin di pulau terdepan milik Korea Selatan, yang memperingatkan serangan atas serdadu di sana, kata laporan.

Satuan marinir Korea Selatan, yang berpangkalan di pulau Baengnyeong di Laut Kuning, mengumpulkan selebaran itu, yang dibawa melintasi perbatasan, kata kantor berita Korsel Yonhap, lapor AFP.

Militer Korsel menolak memberikan kepastian tentang laporan tersebut.

Selebaran itu mengancam melakukan serangan dengan pemboman, dengan melukiskan pasukan marinir merupakan sasaran pertama, yang akan dibasmi.

Korea Utara juga memperingatkan dalam selebaran itu bahwa pasukannya selalu siap menyerang pulau tersebut kapan saja dan mengubahnya menjadi "kuburan besar," kata Yonhap.

Peringatan itu terjadi beberapa hari setelah Korut mengeksekusi Jang Song-thaek, yang telah lama dikenal sebagai orang nomor dua tak resmi di negara itu dan wali politik pemimpin Kim Jong-un, karena berbagai tuduhan termasuk berencana menggulingkan keponakannya dan korupsi.

Eksekusi itu merupakan pergolakan politik terbesar sejak Kim naik ke tampuk kekuasaan setelah kematian ayahnya dua tahun lalu.

Korsel dalam keadaan siaga setelah perkembangan terakhir di Korut dan dari kemungkinan ancaman Utara atas pulau itu dengan Presiden Park Geun-hye memperingatkan kemungkinan provokasi oleh Pyongyang.

Perbatasan Laut Kuning kedua Korea merupakan kawasan yang rawan konflik karena beberapa kali terjadi bentrokan yang merenggut korban jiwa.

Pada 2010, satu kapal Angkatan Laut Korsel, the Cheonan, tenggelam dekat Baengnyeong. Sebanyak 46 pelaut Korsel meninggal.

Warga Korsel di pulau-pulau terdepan hidup dalam ketakutan dari kemungkinan serangan-serangan sejak serangan Utara atas satu pulau yang menewaskan empat orang pada penghujung 2010.

Pada 2004 kedua pihak sepakat menghentikan semua propaganda lintas perbatasan. Tetapi militer Selatan kembali menyebar selebaran-selebaran terapung yang anti-Pyongyang pada akhir 2010 sementara Utara memulai kembali latihan propagandanya pada 2012.

Para aktivis Korsel termasuk pembelot dari Utara secara berkala menyebarkan selebaran-selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan dengan balon, kendati Utara mengamcam akan menembakinya.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013