Beijing (ANTARA) - Subvarian baru COVID-19 KP.2, yang kasusnya kian banyak ditemui dalam skala global, tidak berpotensi menyebabkan puncak infeksi baru di China dalam waktu dekat, demikian disampaikan Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China pada Selasa (14/5).
Tercatat hingga Minggu (12/5), kasus subvarian COVID-19 bersekuens KP.2 menyumbang 0,05 persen hingga 0,30 persen dari semua kasus bersekuens lokal yang dilaporkan setiap pekan di China, yang berada pada tingkat "sangat rendah", ungkap para pakar dari badan administrasi tersebut.
Proporsi KP.2, turunan dari varian JN.1 yang saat ini umum ditemukan, telah meningkat dengan cepat di antara galur-galur COVID-19 yang lazim ditemukan secara global yang dilaporkan sejak Februari tahun ini.
Namun demikian, para pakar mencatat bahwa subvarian COVID-19 KP.2 tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam hal patogenisitas dan kemampuan lolos dari kekebalan tubuh.
Mereka menganjurkan masyarakat untuk menjaga kebersihan diri, memakai masker bila perlu, dan mengikuti pola makan yang sehat.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.