Untuk memproteksi petani kecil dan lokal serta pedagang di pasar tradisional, maka peran Pemprov DKI Jakarta sangat diperlukan,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemrov DKI Jakarta diharapkan terus merevitalisasi pasar tradisional dan melindungi produk petani kecil dan pedagang lokal di era perdagangan beas dunia saat ini.

Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta, Rommy mengemukakan hal tersebut dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, sambil menegaskan fungsi pasar tradisional masih menjadi andalan bagi petani-petani kecil dan lokal untuk menyalurkan hasil panennya.

"Untuk memproteksi petani kecil dan lokal serta pedagang di pasar tradisional, maka peran Pemprov DKI Jakarta sangat diperlukan," katanya.

Menurut Rommy, yang utama dalam merevitalisasi pasar tadisional adalah melestarikan keberadaan pasar tradisional. Selanjutnya, adalah mengembangkan pasar, yang tadinya terkesan kumuh, becek, lecek, yang membuat orang malas untuk berbelanja di pasar.

"Jika dibuat bersih, nyaman dari terpaan hujan/panas, pasar tradisional bisa jadi nyaman untuk tempat tongkrong banyak orang. Ini tentunya kebijakan 'pro-poor' yang sangat riil, berpihak pada pedagang kecil, petani kecil dan lokal, serta masyarakat luas," kata si anak kampung Jakarta itu.

Rommy menegaskan, pasar tradisional jika tidak drevitalisasi bisa menjadi hilang tergusur karena semakin mengguritanya pasar-pasar modern seperti super market ataupun minimarket.

Oleha karena itu, peran pemerintah diperlukan mengupayakan agar pemain kecil juga bisa ikut menikmati dan bermain juga, misalnya pemain besar bisa merangkul petani-petani dengan membeli dengan harga yang menguntungkan petani, lalu menjual juga dengan harga yang wajar.

Rommy memberikan contoh, di Vietnam, bisnis retailer membuat program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan cara melatih petani agar hasil panennya punya kualitas bagus, bersih, sehingga pihak retailer bisa membeli hasil dari petani kecil ini untuk dipasok di supermarket/mini market mereka.

"Ini yang dinamakan simbiosis mutualisme, dan ada pemenuhan tanggung jawab sosial dari pihak corporate," ujarnya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013