Nairobi (ANTARA News) - Kenya pada Sabtu mengatakan pihaknya akan mengirim pasukan ke Sudan Selatan untuk mengevakuasi 1.600 warganya, karena banyak yang terperangkap di Kota Bor yang dikuasai pemberontak.

Presiden Uhuru Kenyatta "memerintahkan KDF (Pasukan Pertahanan Kenya) untuk segera mengevakuasi 1.600 warga Kenya yang terperangkap di Sudan selatan", kata juru bicara kepresidenan Manoah Esipisu dalam satu pernyataan.

Pertempuran meletus di ibu kota Sudan Selatan, Juba antara faksi-faksi tentara Ahad lalu, dan kemudian meluas ke daerah-daerah lain.

Kendatipun situasi relatif tenang di Juba, sejumlah kota lain Sudan Selatan masih dilanda pertempuran," tambahnya dan mengatakan para warga Kenya "banyak terkurung di kota Bor".

Para warga lainnya di kota-kota Rumbek, Ayod dan Panyabol "juga akan diungsikan dengan pesawat untuk menyelamatkan mereka."

Pesawat-pesawat militer mengangkut pasokan bantuan ke Juba dimulai Sabtu, tambah Esipisu.

"Presiden juga memerintahkan pengiriman segera bantuan pangan , air minum dan obat-obatan ke Sudan Selatan (untuk membantu) mengatasi situasi darurat itu," katanya.

"Pengiriman pasokan darurat ini dimulai pagi ini.Pesawat militer Kenya akan membawa bantuan-bantuan itu ke Sudan Selatan."

Kenya, yang menjadi tuan rumah perundingan perdamaian yang berlangsung lama yang mengakhiri perang saudara 1983-2005 di Sudan, dan yang membuka jalan bagi kemerdekaan Sudan Selatan dua tahun lalu juga mendukung usaha-usaha perdamaian untuk mengakhiri krisis ini.

Beberapa negara telah mengerahkan penerbangan-penerbangan darurat untuk mengungsikan para warga sementara Uganda Jumat mengerahkan pasukan ke Sudan Selatan , untuk meningkatkan keamanan dan membantu menyelamatkan warga-warganya, demikian AFP.

(H-RN)

 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013