"Tahun ini kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia dan sejarah persahabatan yang dimiliki kedua negara. Hubungan pribadi antarwarga merupakan inti dari persahabatan keduanya dan komunitas alumni kami berperan besar dalam membina hubungan yang langgeng ini," kata Dubes Penny Williams di Jakarta, Rabu (15/5) malam.
Dia menyampaikan itu saat acara Gala Dinner dalam rangja merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia.
Lebih dari 200 undangan, termasuk Gubernur-Jenderal Autralia, Jenderal David Hurley AC DSC (purnawirawan), alumni Australia Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Najwa Sihab, Meutya Hafid dan Indra Lesmana, hadir di acara tersebut.
Airlangga mengatakan hubungan antara Indonesia dan Australia selama tujuh setengah dekade terakhir telah membangun kemitraan yang mendalam.
"Bangsa kita memiliki sejarah kerja sama yang panjang. Untuk mencapai tujuan bersama," katanya.
Dia menjelaskan bahwa kedekatan sebagai tetangga dan komitmen untuk memajukan stabilitas regional Indonesia dan Australia telah berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan serta meningkatkan perdagangan dan investasi. "Australia adalah mitra yang berkembang bagi Indonesia".
Baca juga: Australia siapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur di 2024
Pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia itu, Airlangga berharap agar hubungan antara Australia dan Indonesia yang semakin kuat akan memainkan peran penting, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga di tingkat global.
Sementara itu, Jenderal David Hurley mengatakan saat ini terdapat lebih dari 200.000 alumni lembaga pendidikan Australia di Indonesia.
"Australia bangga dengan komunitas alumni kami," kata Hurley..
Pada kesempatan tersebut juga diberikan Australian Alumni Award kepada alumni yang telah memberikan kontribusi yang patut diteladani dalam profesi dan komunitas mereka.
Penghargaan dengan kategori Alumni of the Year 2024 diberikan kepada Meutya Hafid, Penghargaan Inovasi dan Kewirausahaan diberikan kepada Alvin Sariaatmaja dan Penghargaan Mempromosikan Pemberdayaan Perempuan dan Inklusi Sosial dianugerahi kepada Fandy Dawean.
Baca juga: Indonesia berencana belajar dari Australia tentang "Publisher Rights"
Baca juga: Menko Polhukam bahas kerja sama bidang pertahanan dengan Australia
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024